CILEGON – Meski Lantai 2 Pasar Blok F sudah diresmikan oleh Plt Walikota Cilegon pada Sabtu (9/2/2019) lalu, namun dari sekitar 150 pedagang yang diklaim sudah menempati kios dan emprakan yang disediakan, ternyata kondisi pasar masih sepi pengunjung bahkan kebanyakan kios yang masih tutup.
Hal itu terpantau langsung oleh faktabanten.co.id pada Selasa (12/2/2019) siang. Bahkan dari sebanyak 75 kios, tidak ada separuhnya yang buka. Begitu juga dengan pengunjung pasar yang tampak sepi tidak seperti di Lantai 1 yang masih terlihat adanya transaksi jual beli.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Blok F, Yan Rahmat membenarkan kondisi tersebut.
“Iya ini masih sepi, makanya kita adakan rapat agar bagaimana bisa ramai pembeli,” ujar Yan Rahmat, ditemui wartawan saat akan mengadakan rapat dengan para pedagang di Lantai 2 yang sudah membuka dagangannya.
Saat disinggung masih banyaknya kios yang masih tutup, pihaknya akan melakukan evaluasi hingga sanksi tegas apabila para pedagang tidak berjualan selama 3 bulan.
“Semuanya ada kurang lebih 150 pedagang, baik di kios maupun emprakan. Semuanya emang sudah penuh atau ada yang punya, tapi masih belum pada buka. Akan kita tegur kalau sebulan dua bulan tidak buka atau jualan, sampai 3 bulan kita keluarkan agar ditempati pedagang lain yang ingin jualan disini,” jelasnya.
Yan Rahmat mengaku biaya sewa tempat sesuai dengan ketentuan.
“Kios ada 75 yang lainnya emprakan begini, perbulan bayar Rp300 ribu. Kalau emprakan cuma Rp 24 ribu, tapi perhari bayar retribusi seribu rupiah,” tambahnya.
Miris memang, padahal dalam sambutannya di acara peresmian, Plt Walikota Cilegon Edi Ariadi menegaskan, kalau pasar masih menjadi magnet bagi pergerakan ekonomi rakyat. Akan tetapi pada dalam implementasinya masih sepi pengunjung dan pedagang yang membuka usahanya meski sudah diberi kesempatan berupa kios dan emprakan di Lantai 2 Pasar Blok F.
Ada apa gerangan dengan kondisi sepinya pedagang, kondisi ini menjadi tanda tanya? Padahal masih banyak warga Cilegon lainnya khususnya warga sekitar yang ingin bisa berjualan di pasar berkonsep modern tersebut, namun tidak mendapat kesempatan karena alasan sudah penuh. (*/Ilung)
[socialpoll id=”2521136″]
