Lapak Jajanan Pasar Blok F Cilegon Tak Mengakomodir UMKM Warga Sekitar

Dprd ied

CILEGON – Keberadaan Pasar Blok F atau Pasar Kelapa Cilegon, selain tempat berbelanja untuk kebutuhan sandang pangan pokok masyarakat, pasar ini juga dilengkapi dengan area pusat jajanan. Berbagai macam jenis makanan dan jajanan pasar mulai tersedia di salah satu sudut pasar tersebut.

Pengunjung usai berbelanja bisa mampir dan menikmati berbagai macam aneka makanan berkelas dengan harga terjangkau. Pasar kuliner ini diketahui dikelola oleh Pawon (Paguyuban Wirausaha Cilegon) yang menempati blok C lantai dua Pasar Blok F Cilegon tersebut.

Pusat kuliner dan perdagangan yang diharapkan menjadi sarana pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) khususnya warga sekitar, namun kenyataannya di lapangan ternyata di luar dari ekspektasi masyarakat setempat. Diketahui, lapak dan kios di pusat kuliner itu ternyata banyak diisi oleh para pedagang yang domisilinya jauh dari pasar.

Hal ini membuat warga sekitar mengeluh karena tidak merasa tidak dilibatkan dalam Pasar Kuliner yang baru saja diresmikan oleh Plt Walikota Cilegon, Sabtu (9/2/2019) ini.

“Seharusnya Pawon jangan mengambil pedagang dari luar dong, katanya tujuannya pemberdayaan masyarakat sekitar, buktinya setelah dicek banyak pedagang kuliner bukan dari warga sekitar,” ucap Mahyudi, warga sekitar di sela-sela peresmian Lantai 2 Pasar Blok F Cilegon, Sabtu siang tadi.

dprd tangsel

Hal senada juga dikatakan Ajis, selaku Ketua Karang Taruna Kecamatan Cilegon. Menurutnya apa yang dilakukan Pawon selaku yang bertanggung jawab pengelolaan pasar tidak boleh semena-mena, terutama dalam mengambil keputusan yang tidak mementingkan pedagang lokal. Dan selama ini dinilai hanya mementingkan keluarga dan orang terdekatnya saja.

“Terus terang saya kecewa, dengan perlakuan itu, yang tidak melibatkan pedagang sekitar dan hanya mementingkan sanak family dan kerabat dekatnya saja,” katanya.

Kalau sistem seperti ini lanjutnya, apa yang digembor-gemborkan dia untuk merangkul UMKM lokal ini hanya bualan semata.

“Kalau sistimnya begini terus kapan UMKM setempat akan terangkat, kalau pengurus hanya mementingkan kedekatan, dan kalau ini terus dipertahankan ini bisa menjadi bumerang bagi Pawon,” tukasnya. (*/Red)

[socialpoll id=”2521136″]

Golkat ied