Waduh, Banyak Kejanggalan di Lantai 2 Pasar Blok F Cilegon

CILEGON – Meski sudah hampir 3 pekan diresmikan oleh Walikota Edi Ariadi, Lantai 2 Pasar Rakyat Blok F Cilegon kondisinya masih saja sepi dari pengunjung. Hal ini terpantau dari penelusuran faktabanten.co.id pada Selasa (26/2/2019) siang.

Dari 75 jumlah kios yang ada di pasar rakyat tersebut, terpantau ada 42 kios yang masih tutup. Beberapa pedagang juga tampak terlihat lesu karena sepinya pedagang dan pembeli.

Seperti Anto, pemilik sarana mainan anak-anak yang ditempatkan untuk menarik minat pengunjung.

“Pedagangnya nggak mau bareng-bareng diajak merintis sih, sepi juga saya mah buka terus. Nggak tahu kios-kios itu punya siapa, saya mah bagian emprakan untuk mainan anak-anak,” ujarnya.

Kondisi sepi dan tutupnya kios-kios pedagang di Lantai 2 Pasar Blok F Cilegon / Dok

Informasi yang sempat diterima Fakta Banten, bahwa pengisian kios-kios tersebut dikoordinir oleh oknum dengan menerapkan tarif yang sangat tinggi. Bahkan ketua paguyuban pedagang sempat menyatakan bahwa ada oknum berseragam yang sudah menguasai kios kosong di lantai 2 pasar tersebut.

Selain soal masih tidak jelasnya kepemilikan kios sehingga membuat sepi pedagang di lantai 2, adanya tulisan Pasar Rakyat Blok F pada pagar depan pasar yang kabarnya baru beberapa hari dipasang, juga patut dipertanyakan keberadaannya. Apakah itu bagian dari paket Proyek Pagar tahun 2018 lalu, atau merupakan paket proyek lain.

 

Namun dalam pengamatan wartawan Fakta, pemasangan plang nama pasar tersebut tidak transparan karena tidak dilengkapi papan informasi.

Bahkan di pasar yang baru selesai dibangun sekitar 2 tahun yang lalu dengan uang rakyat itu, pada kontruksi dua tiang beton sebagai penahan beban atap di pos keamanan Utara Lantai 2, kondisinya sudah nampak retak lebar dan dikhawatirkan bisa ambruk.

Keretakan pada tiang penyangga beton Pasar Blok F Cilegon yang berpotensi mengalami ambruk / Dok

Saat dikonfirmasi, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Rakyat Blok F, Mulyadi, enggan berkomentar banyak terkait pengelolaan kios di lantai 2 dan pelaksanaan proyek-proyek tersebut.

Mulyadi beralasan semua masih kewenangan di lantai 2 pasar tersebut masih oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Cilegon.

“Jangan saya yang ngomong, kios lantai 2 itu masih kewenangan orang dinas. Kalau emprakan itu baru kita kelola, banyak yang buka kan, itu gratis. Kalau tutup terus ya saya ganti. Masalah proyek pagar sama proyek pembangunan pasar juga orang dinas yang punya proyek, UPT gak tahu apa-apa,” terangnya.

Mulyadi juga sempat mengantar wartawan untuk coba menemui Kepala Disperindag Tb Dikrie Maulawardhana, yang katanya sedang berada di lantai 2. Namun sayang, beberapa petugas pasar yang ditanya mengatakan sudah pergi.

“Duh kang, Pak Kadisnya udah pulang, gimana ya?” ungkap salah seorang staf. (*/Ilung)

[socialpoll id=”2521136″]

Honda