Bulan Puasa, Masih Banyak Pelacur Mangkal di Taman Kota Cilegon

Dprd ied

CILEGON – Bulan Ramadan merupakan bulan suci dimana setiap muslim berlomba-lomba berbuat kebaikan untuk mendapat pahala yang berlipat ganda pada bulan penuh berkah ini.

Namun bulan yang di sepuluh hari pertama dilimpahkan rahmat, di tengahnya menjadi ampunan dan di akhirnya merupakan dibebaskan dari siksa neraka ini, sayangnya masih ada segelintir orang yang memandang remeh bulan Ramadhan. Mereka malah dengan sengaja mengotori bulan suci dengan perilaku maksiat terlarangnya.

Seperti yang terpantau Fakta Banten malam ini Senin (29/5/2017) sekitar pukul 23.20 WIB, tampak belasan PSK (Pekerja Seks Komersial) dan beberapa pria hidung belang asyik nongkrong di Taman Kota Al Hadid.

Belum lama melakukan pantauan tengah Taman Kota Al Hadid, Fakta Banten langsung disapa salah satu PSK. “A, ngopi dong!” sapanya.

Ketika diajak bercengkrama lebih lanjut wanita yang mengaku bernama Dewi ini mengaku lebih sering dikontrakannya dalam menservice tamunya.

dprd tangsel

“Panggil aja Dewi, a. Di kontrakan saya aja, di belakang sini deket kok kalau di hotel jarang lagian ngeri ada razia a, murah kok 200, nego deh a,” ungkap Dewi.

Lebih dipilihnya Taman Kota Al Hadid ketimbang Taman Kota Layak Anak di sebelahnya sebagai tempat mangkal para WTS ini, dikatakan Dewi karena di Taman Kota Al Hadid banyak warung-warung yang melengkapi fasilitas mangkal.

“Di (Taman) sana mah buat orang pacaran, enak disini banyak warung kan gak mencolok a?” pungkasnya.

Di bulan puasa ini bisa dikatakan lebih ramai, terlepas adanya pengaruh dari tutupnya tempat hiburan malam di Cilegon, hal ini diketahui saat Fakta Banten menggali informasi dari salah satu pedagang di Taman Al Hadid.

“Puasa justru tambah rame kang, itu yang masih muda-muda gak biasanya mangkal disini, mungkin karena tempat hiburan tutup,” ungkap pedagang yang keberatan menyebut namanya ini.

Sementara kendati aktivitas malam di Taman Kota cukup ramai tidak terlihat ada satupun petugas Satpol PP maupun Kepolisian yang melakukan pengawasan dan upaya pencegahan atas praktik-praktik penyakit masyarakat ini. (*)

Golkat ied