Dapatkan notifikasi lansung ke perangkat Anda, Klik Aktifkan
CILEGON – Di tengah himpitan industri padat modal, petani di Cilegon eksplorasi potensi pertanian yang tak kalah menarik, yakni Melon Golden. Potensi hortikultura yang bisa dikembangkan ini dibawah binaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cilegon, bekerjasama dengan PT East West Seed Indonesia.
Salah satu petani bernama Ali mengatakan, kegiatan inisiasi agrowisata melon golden yang digagas swadaya masyarakat di bawah pembinaan, selaras dengan konsep agroeduwisata Kementan. Salah satu prinsipnya, mentransfer ilmu dan memperkenalkan dunia pertanian tak selamanya harus dengan berkotor-kotor.
“Mengemas potensi pertanian lokal dengan wisata menjadi salah satu upaya untuk memperkenalkan dunia pertanian, sekaligus ladang baru. Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar agrowisata,” kata Ali kepada wartawan, Rabu (2/12/2020).
Adapun melon golden dari hasil panen di Saung Melon Asli Tani, juga dipasok ke supermarket-supermarket yang ada di Jakarta dan sekitarnya.
Harga buah melon golden dihargai Rp 15 -18 ribu per kilogram.
“Satu kilo Rp. 18 ribu, jadi satu buah bisa Rp. 40 ribu. Ini lahan 3 hektar kurang lebih sekali panen bisa 4-7 ton sekali ton,” tuturnya, di kebun yang berlokasi di Jalan Lingkar Selatan, Kampung Buah Jangkung, Kabupaten Serang.
Sementara itu, Kasie Tanaman Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cilegon, Sutisna mengatakan, ini merupakan tempat wisata petik buah, di tengah wilayah industri bagaikan oase di padang pasir. Selain mengenalkan budidaya pertanian golden melon, keberadaannya juga menonjolkan sisi lain dari potensi pertanian di kawasan industri yang dikelola dengan baik.
“Benih melon golden yang ditanam adalah varietas Alisha, dipilihnya varietas ini dikarenakan dapat beradaptasi dengan baik di dataran rendah dan tahan penyakit. Ini lahan Kabupaten Serang tapi dibina kami,” pungkasnya. (*/A.Laksono).
