Dindikbud Cilegon Minta Jangan Gonta-ganti Tenaga Operator Dapodik

Dprd ied

 

CILEGON– Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Cilegon meminta lembaga pendidikan mulai dari PAUD, TK, PKBM, Kober, SD hingga SMP agar terus mengupdate data Data Pokok Pendidikan atau Dapodik.

Updating data Dapodik dibutuhkan untuk mengetahui data terbaru dari setiap sekolah. Karena itu merupakan komponen penting guna Kementerian Pendidikan mengambil data-data satuan lembaga pendidikan dari Dapodik tersebut.

“Dapodik itu menyangkut tentang data peserta didik, tenaga pendidik, sarana prasarana sekolah. Nah data-data itu memang diperlukan oleh semua instansi misalnya untuk peserta didik Itu untuk penyaluran dana BOS, PIP juga dari Dapodik, kalau tenaga pendidik itu untuk sertifikasi. Data sarana prasarana itu untuk bantuan dari pemerintah dana relokasi itu juga diambil dari Dapodik,” ujar Sekretaris Dindikbud Kota Cilegon, Suhendi usai Kegiatan Pemuktahiran Aplikasi Dapodik, Kamis (23/2/2023).

“Jadi Dapodik itu adalah sumber data. Semua data dari Kementerian itu mengambilnya dari Dapodik untuk memberikan apa yang mungkin di di perlukan gitu atau kebijakan apa yang harus di ambil itu datanya dari Dapodik,” sambungnya.

dprd tangsel

Suhendi juga mengingatkan satuan lembaga pendidikan agar segera update data Dapodik sebelum waktu cut off oleh Kementerian pusat.

“Biasanya cut off itu per 31 Agustus setelah penerimaan siswa baru. Seharusnya setiap ada perubahan data di sekolahnya selagi Dapodik itu buka ya terus update gitu, kalau sudah cut off berarti data itu yang di ambil oleh Kementerian,” ungkapnya.

Suhendi mengungkapkan masih terdapat sekolah yang terlambat update data Dapodik dengan berbagai alasan, akibatnya sekolah tersebut menggunakan data lama yang terkadang bisa merugikan.

“Kita hanya terus memotivasi untuk selalu update data di Dapodik. Jangan sampai data itu basi atau tidak tidak tidak update karena itu bisa merugikan misalnya harusnya ada100 siswa ternyata di reelnya itu ada 120 siswa. Akhirnya kan yang dapat dana Bos hanya 100 siswa,” terang Suhendi.

Untuk mengantisipasi adanya keterlambatan update data Dapodik, Dia menghimbau agar pihak sekolah tidak menggonta-ganti tenaga operator Dapodik di sekolahnya.

“Terkadang terlambat itu diakibatkan banyak tenaga operator Dapodik merangkap sebagai guru jadi nambah pekerjaan, terus kalau bisa operator itu jangan sering gonta-ganti operator karena kalau ganti lagi harus belajar dari awal lagi,” pungkasnya. (*/Nas)

Golkat ied