Garda Al-Khairiyah Ajak Seluruh Organisasi Kecam Kebijakan Trump Soal Yerusalem

CILEGON – Keputusan kontroversi Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerussalem sebagai ibukota Israel, tak ayal mendapat kecaman banyak pihak dari berbagai belahan dunia khususnya dari negara-negara berbasis Islam.

Kecaman juga datang dari Ormas Al-Khairiyah yang menganggap Donald Trump telah membuat kondisi dunia memanas karenanya.

“Kami dari Garda Al-Khairiyah menyatakan sikap sangat mengutuk keras atas keputusan yg sangat gegabah dari Mr. Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, dan kami menuntut agar dia segera mencabut kembali hal itu,” kata M Ibrohim Aswadi, Panglima Garda Al-Khairiyah dalam rilis via Whatsapp, Minggu (10/12/2017) sore.

Pria yang akrab dipanggil kang Bobi ini juga mendesak Donald Trump untuk mencabut pernyataannya tersebut karena selain bisa membuat terpuruk Palestina, hal itu juga memperburuk stabilitas dunia.

“Karena kalau tidak segera dicabut, akan semakin menambah dan memperburuk penderitaan warga Palestina khususnya dan akan semakin memperburuk situasi dan mengganggu stabilitas seluruh dunia. Dan seluruh dunia tahu, bahwa kebijakan tersebut sangat bertentangan dengan sejumlah resolusi PBB selama lebih dari 50 tahun terakhir,” desaknya.

Lebih lanjut pihaknya mengajak segenap organisasi di Indonesia dan belahan dunia untuk menyikapi hal ini.

“Dan kami mendorong agar seluruh NGO dan wadah wadah civil society bergerak untuk segera merespon kebijakan anti kedamaian dan anti kemanusiaan tersebut. Agar seluruh dunia tetap damai dan hidup bedampingan secara normal dan beradab,” tegasnya

“Dan menuntut PBB untuk segera mengagendakan Sidang Umum PBB untuk memberikan sanksi tegas terhadap Amerika Serikat, dan menyerukan kepada seluruh dunia untuk melakukan bersikap tegas dan memboikot atas kebijakan apapun terhadap negara USA tersebut,” imbuhnya.

Selain itu pihaknya juga mengkritisi kebijakan-kebijakan Amerika Serikat yang dianggapnya memakai standar ganda dengan hegemoninya. Maka Ibrohim juga menyampaikan pesan untuk mengajak dunia bersatu melalui PBB untuk menghentikannya.

“Seluruh dunia rasa ketakutannya besar ketika menghadapi kebijakan yang merugikan global dari negeri Amerika dan negeri-negeri super power lainnya, oleh karena itu, seluruh dunia harus bersatu padu untuk menghentikan paksa langkah Amerika dan negeri negeri adidaya yang lainya yang merugikan dan membuat dunia semakin tidak nyaman dan damai melalui badan PBB,” pungkasnya. (*/Ilung)

Honda