CILEGON – Rencana pengusungan Ratu Ati Marliati sebagai bakal calon walikota oleh DPD Partai Golkar Cilegon, sepertinya tidak berlangsung mulus begitu saja.
Riak-riak dan gejolak di internal tubuh Golkar Cilegon pun semakin dinamis saat ini. Setidaknya dari mencuatnya 4 nama kader Golkar Cilegon selain Ratu Ati, yang tengah digadang-gadang maju mencalonkan diri pada Pilkada 2020 mendatang.
Bahkan sejumlah kader internal Partai Golkar Cilegon saat ini coba mengusulkan agar DPD Golkar membuka tahapan penjaringan untuk memberi kesempatan kepada semua kader ikut berpartisipasi dalam momen Pilkada Cilegon mendatang.
“Saya rasa Golkar sebagai partai terbuka dan nasionalis tentu akan memberikan kesempatan yang sama kepada semua kadernya. Maka itu dalam menghadapi Pilkada kedepan, saya berharap Golkar Cilegon segera membuka penjaringan, karena saya sebagai kader Golkar dan mungkin juga yang lainnya, ingin ikut berpartisipasi dan berkesempatan diusung oleh partai sendiri,” ujar Ahmad Suhandi, Ketua BPC HIPMI Cilegon yang akrab disapa Andi Jempol ini, Minggu (13/10/2019).
Andi Jempol sendiri telah menyatakan diri siap maju dalam kontestasi Pilkada Cilegon, setidaknya proses tersebut dia tunjukkan dengan telah mengikuti penjaringan bakal calon walikota di Partai NasDem dan PAN beberapa waktu lalu.
“Sebenarnya saya sebagai kader dan pengurus Golkar, inginnya lebih dulu mendapatkan dukungan dari Partai Golkar, sebelum mencari dukungan dari partai lain. Tapi karena Golkar belum membuka tahapan itu, para pendukung dan tim relawan terus mendorong saya agar intensif juga berkomunikasi dengan Parpol lain,” ungkap Andi.
“Tapi tanpa mengurangi hormat saya terhadap Partai Golkar, karena kita ingin membangun Kota Cilegon dengan kebersamaan, tentu semua komponen perlu kita ajak bicara dan duduk bersama, terutama partai politik sebagai kendaraan utama maju di Pilkada. Tapi InsyaAllah jika Golkar sudah membuka proses penjaringan, saya pastikan juga akan ikut mendaftar dan saya rasa kesempatannya sangat terbuka,” jelas Andi.
Andi yang merupakan Wakil Ketua PK Golkar Ciwandan ini, bahkan berharap DPD Golkar Cilegon menggelar Konvensi Terbuka, untuk bisa mendapatkan bakal calon yang sesuai harapan masyarakat.
“Kader-kader Golkar Cilegon banyak yang potensial, ketika diberikan kesempatan terbuka pasti akan bersemangat untuk ikut serta. Tentunya dengan konvensi akan lebih menyerap aspirasi kader di bawah, dan lebih sportif,” imbuh Andi.
Hal senada diungkapkan Ahmad Yusdi, pengurus DPD Golkar Cilegon. Ia menilai dengan Golkar membuka penjaringan atau konvensi, hal ini akan membangun kembali semangat soliditas dan partisipasi kader dalam memenangkan Pilkada Cilegon.
“Tentu sangat penting menyerap aspirasi kader-kader dan simpatisan Golkar di bawah, karena Pilkada kan menjual figur, bukan parpol,” ungkap Yusdi.
Dia juga menilai, munculnya wacana pencalonan tokoh muda Golkar Cilegon, seperti Andi Jempol dan Isro Mi’raj, hal itu merupakan representasi dan harapan kaum muda Golkar untuk melakukan perubahan di Kota Cilegon.
“Tanpa maksud mengesampingkan tokoh-tokoh senior, tapi kemunculan Isro dan Andi Jempol itu bagian dari suara kader yang harus didengar oleh partai. Pak Isro ini tokoh muda yang bisa diterima semua kalangan. Di internal Golkar beliau sangat populer dan dekat dengan kader dan semua pengurus. Bung Andi juga pengusaha muda yang terbukti mampu membangun konsolidasi usaha yang bagus di HIPMI dan kalangan milenial,” jelas Yusdi.
Dia juga meyakini, dibukanya penjaringan atau konvensi akan mampu mencairkan suasana dan kompetisi semakin sehat di tubuh Golkar. Meskipun terjadi perbedaan pandangan, jika semua prosesnya terbuka, tentu hasil akhirnya semua kader akan menghormati.
“Sepertinya kemunculan para tokoh Golkar di wacana Pilkada, karena semakin berjaraknya ketidaksesuaian pandangan politik, antara pengurus elit DPD Golkar dengan para kader di bawah. Sedangkan memang tidak bisa dipungkiri, kader-kader Golkar di Cilegon banyak yang berkualitas, dan layak dipertimbangkan untuk diusung dalam Pilkada,” Yusdi menambahkan.
Diketahui, meski terkesan Golkar sudah menutup diri bagi bakal kandidat lainnya selain Ratu Ati, namun sejumlah kader terus melakukan manuver sendiri untuk upaya mencalonkan di Pilkada Cilegon mendatang. Sementara kenyataannya hingga kini DPD Golkar Cilegon belum secara resmi menempuh proses politik untuk mengusung bakal calon walikota pada Pilkada mendatang.
DPD Golkar sendiri baru akan menggelar Rapimda pada bulan November mendatang. Sementara sudah ada 5 nama kader internal yang mencuat untuk maju di Pilkada Cilegon, diantaranya Ratu Ati Marliati, Arief Riva’i Madawi, Iye Iman Rohiman, Isro Mi’raj, dan Andi Jempol. (*/Angga/Red)