Layanan Transportasi Umum di Cilegon Belum Memadai dan Bertarif Tinggi
CILEGON – Nyaris tiadanya terobosan terhadap trayek angkutan umum berikut sarana infrastrukturnya oleh Pemkot (Pemerintah Kota) Cilegon, dianggap jadi penyumbang kemacetan dan membuat mahalnya biaya transportasi umum di wilayah Kota Cilegon.
Trayek angkutan umum yang ada selama ini di Kota Cilegon secara tidak langsung memaksa masyarakat harus mengeluarkan biaya transportasi yang mahal dan lebih memilih beli kendaraan pribadi yang bisa menyumbang kepadatan kendaraan di Kota Cilegon.
“Seperti yang kita ketahui, dari lingkungan pemukiman, masyarakat harus naik ojek dulu untuk menuju jalan raya sebagai lintasan trayek angkutan umum, biaya angkot kemudian biaya ojek lagi hingga sampai ketujuannya. Kalau dikalikan dua untuk pergi-pulang, berapa?” ujar Ali Fahmi, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Cilegon ini.
Politisi kelahiran Citangkil ini juga menyoroti ketidaklayakan angkutan umum serta jangkauan trayek yang terbatas, stagnan dan tumpang tindih di Kota Cilegon.
“Trayek angkutan umum yang bisa menjangkau perumahan atau daerah pinggiran ini belum memadai di Cilegon,” tegasnya.
Lebih lanjut, politisi bergaya hidup sederhana ini berharap belum terpenuhinya kebutuhan masyarakat Cilegon akan transportasi angkutan umum yang murah, mudah dan layak agar segera diselenggakan oleh Pemkot Cilegon.
“Ketidakteraturan layanan angkutan umum adalah indikasi sistem transportasi publik belumlah memadai dan masih jauh dari harapan terhadap kebutuhan masyarakat Kota Cilegon.
Maka saya berharap Pemkot dalam hal ini Dishub untuk mengevaluasi dan berani melakukan inovasi menambah atau membuka trayek- trayek angkutan umum yang tentunya juga didahului dengan memperbaiki sarana infrastruktur untuk menunjangnya,” pungkasnya.
Untuk mengetahui besaran tarif angkutan umum di Kota Cilegon tim Fakta Banten coba menelusuri untuk mengkalkulasi biaya yang harus dikeluarkan masyarakat.
Herman, satu diantara puluhan tukang ojek di pangkalan Masjid Agung, yang mengatakan tarif dari pangkalannya menuju Perumahan Gedong Damai Atau Perumnas Cibeber besarannya mencapai Rp 15.000. Sedangkan untuk wilayah yang lebih dekat seperti Pagebangan, Palas dan Kavling tarifnya bisa Rp 10.000.
“Kalau ke Perumahan Gedong Damai lima belas a, kalau yang deket sini Pagebangan atau Palas mah sepuluh,” ujarnya
Sedangkan kebanyakan sopir angkot menyebut tarif Cilegon – Merak Rp 5.000.
Dan menurut Syarif, tukang ojek yang biasa mangkal di kawasan Propelat ini menyebut tarif ojek dari pangkalannya ke Kebon Dalem atau Kaligandu sebesar Rp 10.000.
“Kalau ke Kaligandu sepuluh kang, Kebon Dalem juga sama, emang mau kemana kang?” tanyanya.
Maka, jika pengguna transportasi dari Palas hendak menuju Kaligandu yang secara wilayah/teritori hanya berjarak beberapa kilometer saja, masyarakat Cilegon harus merogoh kocek 10.000+5000+10.000: Rp 25.000; jika dikali 2 (Pulang-Pergi) mencapai Rp 50.000.
Apakah tarif transportasi umum di Cilegon ini memberatkan anda? Silahkan dijawab sendiri ya kawan … (*)