Lurah Jombang Wetan Cilegon Harap STB Tersalurkan Kepada Warga yang Membutuhkan
CILEGON – Lurah Kelurahan Jombang Wetan, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon berharap kepada pemerintah pusat pembagian STB atau Set Top Box secara gratis kepada masyarakat miskin sebagai perangkat untuk menghubungkan TV analog ke siaran TV digital harus tepat sasaran kepada warga yang membutuhkan.
Seperti yang diketahui, masyarakat yang akan menerima STB gratis itu diambil dari Data Terpadu Kesejahteraan sosial ( DTKS).
Namun hal itu terdapat kekurangan, sebab data yang ada terkadang tidak akurat dan tidak sesuai dengan kondisi masyarakat.
“Kondisi masyarakat kan setiap hari berubah, terkadang data yang tercatat itu tidak sesuai dengan data riil di lapangan,” jelas Nurul Jannah Lurah Kelurahan Jombang Wetan saat diwawancarai di kantornya pada Jumat (19/8/2022).
Dikatakannya, Set Top Box adalah sebuah alat untuk mengkonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara yang bisa ditampilkan di Televisi Analog biasa.
“STB ini kan efek dari program pemerintah yang akan menghentikan siaran TV analog dan berpindah kepada siaran TV digital atau Analogue Switch Off (ASO). Dan akan dimulai ASO pada tanggal 2 November,” ungkapnya.
Banyak masyarakat yang kurang mampu untuk membeli STB dan Tv Digital, maka dari itu Nurul Jannah berharap pembagian STB gratis nanti dapat tersalurkan kepada masyarakat yang benar benar membutuhkan.
“Harapnya sih masyarakat yang butuh bisa mendapatkan STB gratis itu. Karena saya juga melihat tidak mungkin STB akan disalurkan seluruhnya kepada 10.218 calon penerima STB dari Kota Cilegon, melihat jumlah kuota yang mungkin dari pemerintah pusat terbatas,” katanya.
Sebelumnya memang diketahui Kota Cilegon sudah menyerahkan data calon penerima STB ke pemerintah pusat, hanya tinggal pendistribusian saja.
Namun kuota yang disediakan pemerintah pusat tidak sebanyak itu. Disamping itu Nurul tetap berharap masyarakat yang membutuhkan menerima bantuan semuanya.
“Kan kasian juga kalau ketika ASO sudah diberlakukan tapi masyarakat yang membutuhkan tidak mendapatkan bantuan STB gratis. Maka dari itu saya harap pemerintah dapat mempersiapkan solusi apabila nanti ada masyarakat yang memang protes terhadap kebijakan ini,” jelasnya.
Menurut Nurul Jannah, pemerintah juga harus melaksanakan sosialisasi ASO tersebut kepada masyarakat. Karena banyak masyarakat yang belum paham terkait kebijakan tersebut.
“Karena masyarakat juga belum semua paham, walaupun ada beberapa yang sudah beralih ke TV digital tapi masih ada yang menggunakan Tv analog. Dan juga agar masyarakat mengerti tujuan dari kebijakan ASO ini,” ungkap Nurul.
Terakhir ia juga menambahkan, pendataan calon penerima STB gratis ataupun bantuan lainnya seharusnya dilakukan oleh RT, RW dan Kelurahan yang lebih memahami kondisi ekonomi masyarakat dan turun langsung ke lapangan.
“Semua program pemerintah pasti ada plus minusnya. Data penerima bantuan juga terkadang ada yang tidak pas. Lebih baik sih kedepannya pendataan dilakukan oleh RT, RW dan Kelurahan yang lebih memahami kondisi warganya,” imbuhnya. (*/Hery)