Mau Lebaran, Guru Madrasah di Cilegon Ngeluh Honor Belum Cair Hingga 6 Bulan

CILEGON – Jelang Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah, Guru Madrasah di Kota Cilegon mengeluhkan keterlambatan pencairan Honor Daerah (Honda) hingga 6 bulan.

Sekretaris Jenderal Himpunan Pemuda Al-Khairiyah (HPA) Sayuti Zakaria, mengaku turut prihatin dengan nasib guru madrasah di Cilegon saat ini.

Berdasarkan informasi dari sejumlah guru madrasah, pencairan Honor Daerah (Honda) Madrasah sangat dibutuhan dalam persiapan menyambut Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah.

“Biasanya jika pun dirapel minimal 3 bulan. Namun saat ini keterlambatan kembali hingga 6 bulan belum juga cair. Padahal banyak sekali guru madrasah yang mengharapkan Ramadhan ini bisa cair,” kata Sayuti kepada Fakta Banten, Sabtu (10/6/2017).

Diketahui setiap bulan honda guru madrasah mendapatkan Rp400.000. Namun keterlambatan sudah sangat sering terjadi, Sayuti menilai Pemkot Cilegon tidak serius melakukan pembenahan.

“Pencairan tidak tepat waktu yang sudah berlangsung lama seharusnya menjadi perhatian, yaitu dengan adanya pembenahan. Namun sepertinya, permasalahan yang dihadapi oleh Pemkot Cilegon seolah lamban untuk ditanggapi,” kata Sayuti.

Ahmad Solihin, seorang guru madrasah di Cilegon juga mengaku semua guru madrasah mengeluhkan keterlambatan honda.
Menurut Solihin program honda sudah cukup lama digulirkan Pemkot Cilegon, dan keterlambatan pencairan selalu terjadi setiap tahunnya.

“Saat membahas Honda Madrasah, janji Walikota rasanya manis. Realitanya tidak seperti yang kami rasakan. Keterlambatan pencairan selalu terjadi, seolah tidak pernah ada keseriusan melaksanakan program ini. Bukan kami kufur nikmat, alangkah baiknya Pemkot Cilegon melaksanakan sesuai amanahnya,” kata Solihin. (*)

Penulis: Rahmat.

PUPR Bhakti PU
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien