PB Al-Khairiyah Bentuk Garda Pengawal Peradaban dan Moralitas Umat Islam
CILEGON – Pengurus Besar Al-Khairiyah di awal periode kepengurusan baru dibawah pimpinan Ali Mujahidin membentuk sayap organisasi baru dengan nama Garda Al-Khairiyah.
Garda Al-Khairiyah yang mengaku siap menjadi elemen terdepan dalam mengawal peradaban umat Islam di Indonesia.
Tingginya masalah-masalah penyimpangan moral dan sosial kemasyarakatan di Indonesia khususnya di Kota Cilegon, menjadi salah satu dorongan kuat Al-Khairiyah untuk membentuk lembaga yang konsen di bidang penegakkan amar ma’ruf, termasuk juga kemanusian dan tanggap darurat.
Menurut Komandan Garda Al-Khairiyah, M Ibrohim Aswadi, bentuk organisasinya ini akan bergaya semi militer, namun meski demikian peran lembaga ini adalah untuk mendukung keutuhan NKRI dan membantu pemerintah dalam hal penegakkan Perda-perda sosial.
“Kami sudah koordinasi dengan TNI untuk membina kami dan kami juga sudah melakukan pembicaraan dengan pemerintah kota terkait rencana kami untuk mengawal Perda,” ujarnya, Kamis (23/2).
Tak hanya di bidang sosial, Garda Al-Khairiyah juga akan membantu pemuda dalam hal skill ketenagakerjaan, pendidikan dan keagamaan.
“Kami hanya meneruskan cita-cita fundamental Brigjen Kyai Syam’un di bidang pengembangan sumber daya manusia,” imbuhnya.
Garda Al-Khairiyah bersifat inklusif, bukan saja dari unsur Al-Khairiyah yang boleh masuk tapi juga semua pemuda boleh bergabung di organisasi ini.
“Garda terbuka bagi semua anak bangsa yang mau membangun umat dan ke-Islaman. Siapapun boleh bergabung dan siap sama-sama berjuangan untuk mengawal Al-Khairiyah, mengawal Cilegon, Banten dan NKRI serta menjaga ulama,” pungkasnya.
Sementara itu Wakil Ketua I Pengurus Besar (PB) Al-Khairiyah, Alwiyan Q Syam’un berharap organisasi yang akan mulai dilantik, Sabtu (25/2) esok ini menjadi garda utama perlindungan moral umat.
Alwiyan juga menegaskan bahwa Garda Al-Khairiyah memiliki slogan sesuai dengan ayat Al-qur’an surat Al Imron 104, yakni ‘Ummatun Yad’una Ilal Khoir’.
“Al-Khairiyah sebagai salah satu Ormas Islam harus menjaga moralitas umat, dan ghiroh Al-Khairiyah serta tujuan besar Ki Syam’un,” ujarnya. (*)