Pengangkatan TKK Pemkot Cilegon Sembunyi-sembunyi dan Tak Akomodir TKS/THL

CILEGON – Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Pemkot Cilegon, Selasa kemarin (13/6) diketahui telah melakukan pengangkatan pegawai honorer dengan status sebagai Tenaga Kerja Kontrak (TKK). Hal itu diketahui dari dikumpulkannya calon TKK tersebut di Aula DPRD Kota Cilegon.

Belum diketahui jumlah pasti berapa jumlah honorer TKK baru yang diangkat pada tahun ini, karena Kepala BKPP Mahmudin, menutup diri dan enggan ditemui dalam beberapa hari belakangan ini.

Wacana awal pengangkatan TKK tersebut diketahui berjumlah 100 orang. Namun saat ini beredar kabar bahwa jumlahnya menjadi 200 orang.

Kebijakan strategis ini sangat tertutup dan sepertinya telah dipersiapkan dengan rapih, tanpa ada sosialisasi dan informasi yang keluar sebelumnya. Sebab sejumlah TKK yang dikumpulkan pada Selasa (13/6/2017) lalu, saat ditanyakan terkait pengangkatannya itu, mereka menjawab bahwa undangan didapatnya mendadak dan diminta berkumpul untuk mendapatkan arahan.

“Saya dapat informasi juga dadakan kang, kita diminta kumpul saja untuk ada arahan. Iya informasinya kita diangkat TKK, tapi SK nya menyusul belum diserahkan,” ungkap salah seorang TKK yang enggan disebutkan namanya.

Saat agenda pemberian arahan calon TKK tersebut di Aula DPRD Cilegon, bahkan para awak media yang biasa meliput di lingkungan Pemkot Cilegon pun tidak diizinkan masuk untuk liputan.

Ada apa sebenarnya dengan pengangkatan TKK yang terkesan sangat tertutup ini?

Berdasarkan Pantauan Tim Fakta Banten, banyak wajah-wajah baru honorer yang datang pada saat rapat koordinasi dan pembinaan calon TKK di DPRD tersebut, dalam artian TKK yang baru diangkat adalah pegawai baru yang bukan berasal dari honorer TKS (tenaga kerja sukarela) atau THL (tenaga harian lepas) yang sebelumnya sudah mengabdi di Pemkot Cilegon.

Lalu kapan dan bagaimana pola rekrutmen TKK baru ini dilakukan BKPP? Sementara diketahui Pemkot Cilegon menegaskan komitmennya memberlakukan moratorium pengangkatan honorer.

Persoalan ini belum terjawab karena Kepala BKPP dan jajarannya sejak kemarin tidak bersedia ditemui wartawan untuk dimintai konfirmasi.

Sementara itu, satu hari usai ramai wacana pengangkatan TKK ini bergulir, belakangan diketahui banyak keluhan yang diungkapkan oleh para honorer berstatus TKS dan THL yang tidak masuk dalam formasi pengangkatan TKK kali ini.

Padahal seharusnya, dalam pengangkatan tenaga honorer TKK ini, BKPP mempertimbangkan jasa dan tenaga honorer yang sudah mempunyai pengalaman dan mengabdi di Pemkot Cilegon atau minimal sudah bekerja 3 sampai dengan 5 tahun, agar jumlah honorer tidak bertambah.

Bahkan diketahui ada honorer TKS yang sudah 16 tahun mengabdi, tidak masuk dalam formasi pengangkatan TKK kali ini. Namun sejak Rabu kemarin (14/6/2017) kenyataannya di kantor – kantor dinas terlihat banyak TKK karbitan yang tiba – tiba sudah muncul masuk menempati ruangan kerja, padahal tidak diketahui sebelumnya pengabdian mereka (TKK baru ini).

Salah seorang honorer TKS yang enggan disebutkan namanya mengatakan, dirinya sudah mulai bekerja dari tahun 2000.

“Pengabdian saya sudah cukup lama dan berharap ada perhatian dari Pemkot, tapi kenyataanya yang diterima menjadi TKK adalah wajah-wajah baru,” ungkapnya nampak kesal.

“Saya sudah mengabdi di Pemkot Cilegon menjadi TKS hampir 16 tahun dan berharap diangkat menjadi TKK, tapi kenyataan bukan saya yang diangkat malah BKKP mengangkat orang baru,” ungkapnya lagi.

Hal yang sama juga dikatakan honorer TKS lainnya. Ia mengaku merasa kecewa sudah mengabdi sejak tahun 2001, harapannya diangkat menjadi TKK, ternyata tinggal harapan yang tak terwujud.

“Saya kecewa dan merasa heran. Mengapa kami yang telah lama mengabdi tidak diprioritaskan, pimpinan kami pun sudah lama mengajukan permohonan ke BKPP sepertinya tidak digubris,” keluhnya.

Bahkan saking kesalnya, sejumlah honorer itu menuding ada praktik titipan dan kolusi nepotisme dalam proses pengangkatan TKK oleh BKPP kali ini.

“Titipan kedekatan siapa lagi ini yang tiba – tiba muncul? Sehingga menyingkirkan pengabdian kami yang telah lama tidak dihiraukan,” tukasnya. (*)

Penulis: Adam RT/Red

PUPR Bhakti PU
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien