CILEGON – Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Cilegon, AKP Hardi Meidikson Samula, S.I.K, M.H, memberikan keterangan terkait dugaan pencemaran solar di Link Sabrang, Kelurahan Lebak Gede, Kecamatan Pulo Merak, Kamis (20/3/2025).
Menurutnya, selain memperoleh laporan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon, tim Reskrim polres Cilegon telah diturunkan untuk melakukan penyidikan terkait ada tidaknya dugaan pidana dalam kasus tersebut.
“Intinya kalau solar yang di Lebak Gede kemarin sudah kita keluarkan penyelidikan, kemudian dari DLH sudah ada pemeriksaan bersama. Itu ada tiga rekomendasi, pertama pencabutan izin usaha, kedua pemulihan, ketiga ganti rugi,” ujar AKP Hardi.
Menanggapi kemungkinan adanya perpindahan lokasi usaha yang diduga mencemari lingkungan, ia menyatakan bahwa belum ada konfirmasi terkait hal tersebut.
“Kalau pindah sampai saat ini belum ada konfirmasi ya. Iya kalau pindah dari posisi mana dulu, lokasi di mana,” katanya.
Lebih lanjut, AKP Hardi menyampaikan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan DLH Cilegon, rekomendasi pencabutan izin usaha menunjukkan bahwa sebelumnya usaha tersebut memiliki izin.
“Sejauh ini dari hasil keterangan DLH adalah pencabutan izin berarti sebelumnya ada izin,” ujarnya.
Terkait kemungkinan adanya unsur pidana dalam kasus ini, ia menegaskan bahwa hal tersebut tetap bisa terjadi apabila pihak terkait tidak memenuhi pemeriksaan sesuai ketentuan DLH.
“Kalau tidak memenuhi pemeriksaan sesuai DLH ya bisa dipidanakan. Unsur pidana sih ada, tapi kita harus penuhi dulu dari administrasi DLH,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya pemenuhan hak masyarakat yang terdampak pencemaran berupa ganti rugi yang layak yang sudah disepakati sebelumnya antara perusahaan dan masyarakat.
“Yang penting ganti rugi dan masyarakat dipenuhi,” tutupnya. (*/Ika)
