Soal Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur, PII Cilegon Minta Pemkot Tegaskan Program Kota Layak Anak

Sankyu

 

CILEGON – Adi Gustiadi Ketua Umum Pengurus Daerah (PD) Pelajar Islam Indonesia (PII) Kota Cilegon angkat bicara terkait Kasus Asusila yang dialami oleh korban dengan inisial SB (14) pada Selasa (27/9/2022), di wilayah Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon.

Dia mengatakan kepada pihak Kepolisian Resort (Polres) Cilegon agar tegas dalam menyikapi kasus pencabulan dan persetubuhan yang menimpa SB dan terhadap kasus lain yang serupa juga.

Apalagi peristiwa yang menimpa SB ini dirasa olehnya tidak bermoral setelah para tersangka mencekoki korban dengan minuman bersoda yang telah dicampur obat agar korban tidak sadar ketika disetubuhi.

“Saya juga mengapresiasi kinerja Satreskrim Polres Cilegon yang telah berhasil menangkap para tersangka yang telah melakukan tindakan tak beradab dengan memberikan korban minuman agar tak sadarkan diri,” kata Adi Gustiadi kepada Fakta Banten, Sabtu, (1/10/2022).

Ketua Umum PII Kota Cilegon itu juga berharap pendampingan yang dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cilegon kepada SB terus dilakukan.

Sekda ramadhan

“Supaya tidak trauma, dan korban tidak mengalami kekacauan psikis, saya harap DP3AP2KB tetap melakukan pendampingan secara berkelanjutan,” jelasnya.

Selain kepada DP3AP2KB, Ketum PII Cilegon itu meminta kepada Pemerintah Kota Cilegon khususnya Walikota Cilegon agar bukan hanya sekedar menjadikan Kota Cilegon sebagai ‘Kota Layak Anak’ saja, tapi kata dia bagaimana Kota Cilegon benar benar menjadi Kota Layak Anak yang dimana semua tindak kejahatan yang dapat merugikan anak di Kota Cilegon dapat diberantas dan diberikan penanganannya.

“Bukan hanya sekedar tercapai dan sudah begitu saja, tapi saya berharap ini benar benar dapat terwujud dan dapat dirasakan oleh semua warga Kota Cilegon, bukan hanya dirasakan oleh segelintir pejabat atau orang saja,” ujarnya.

Dengan tercapainya Kota Layak Anak di Kota Cilegon, pria yang kerap disapa Gusti ini mengatakan Generasi Emas 2045 dapat terwujud.

Ia dan Kader Pelajar Islam Indonesia (PII) Kota Cilegon lainnya juga siap membantu Pemkot Cilegon dalam mewujudkan Kota Layak Anak yang bisa dirasakan oleh semua kalangan dan semua masyarakat Kota Cilegon di berbagai penjuru daerah di Kota Cilegon.

“Terkait dengan kasus pencabulan anak yang akhir-akhir ini sering terjadi di kota Cilegon, PII Kota Cilegon siap membantu pemerintah kota Cilegon untuk mewujudkan Kota Layak Anak dengan menjalankan program kerja yang fokus terhadap pendidikan anak, dan untuk mengantisipasi hal-hal pencabulan tersebut agar tidak terjadi lagi,” pungkasnya. (*/Hery)

Honda