Walikota Cilegon Komitmen Inovasi Jadi Kultur Birokrasi Demi Hadirkan Pelayanan Terbaik untuk Masyarakat

Dprd ied

 

CILEGON – Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar event bertajuk ‘Galeri Bangun Inovasi’ yang memamerkan hasil inovasi pelayanan publik dari setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Gelaran ini berlangsung di halaman Rumah Dinas Walikota Cilegon, Senin (29/11/2021). Dihadiri oleh Walikota Cilegon Helldy Agustian, dan juga Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Adi Suryatno.

Dalam kesempatan itu, ada sekitar 28 inovasi terbaik hasil karya 10 OPD yang didisplay dan disosialisasikan kepada publik.

Pemerintah Kota Cilegon juga memberikan penghargaan atas inovasi yang dihasilkan oleh 10 OPD dan 1 Kecamatan di kegiatan Galeri Bangun Inovasi ini.

Sepuluh OPD tersebut yakni Bappeda, Disperindag, DP3AKB, Dinas Pendidikan, Disdukcapil, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas Koperasi dan UMKM, DPAD, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan Kecamatan Ciwandan.

Pemberian cinderamata kepada Ketua LAN RI oleh Walikota Cilegon Helldy Agustian /Dok

 

Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Adi Suryatno dalam sambutannya, mengapresiasi langkah Pemkot Cilegon yang terus mendukung langkah inovasi dari OPD dan para pegawainya.

“Sebuah inovasi yang bermanfaat adalah inovasi yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Artinya, inovasi tersebut memang dirasakan masyarakat. Inovasi yang dilakukan harus mencari dan membuat terobosan sehingga dapat menyelesaikan masalah,” ujar Adi.

Gelaran Galeri Bangun Inovasi ini, menurut Adi sebagai instrumen untuk membangkitkan motivasi agar inovasi terus dikembangkan.

LAN menekankan bahwa inovasi harus masuk dalam kultur birokrasi yang baru di Pemkot Cilegon.

“Inovasi bukan hanya jargon, bukan hanya program, tapi harus jadi kultur. Harus keluar dari kebiasaan, membangun sesuatu yang baru dalam hal pelayanan publik. Jangan terjebak dengan cara-cara lama,” tegasnya.

dprd tangsel

Bahkan Adi mencontohkan, di sejumlah daerah lain, inovasi di setiap OPD merupakan bagian dari penilaian kinerja. Yang menghasilkan inovasi diberikan reward, sedangkan yang tidak berinovasi diberikan punishment.

Sementara Walikota Cilegon Helldy Agustian mengaku setuju dengan Ketua LAN, yang mendorong agar inovasi menjadi kultur baru bagi birokrasi yang dipimpinnya saat ini.

“Saya setuju dengan yang disampaikan Pak Adi (Ketua LAN), harus ada reward dan punishment. Cilegon Baru ini harus penuh dengan inovasi, kreatifitas. Karena Cilegon jadi gerbangnya pulau Jawa, tentu harus bisa jadi tolak ukur dari kemajuan pulau Jawa,” ujar Helldy dalam sambutannya.

Helldy juga menjelaskan jika inovasi-inovasi oleh birokrasi Pemkot Cilegon ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam melayani masyarakat.

“Saya ingin inovasi ke depan itu per bidang, bukan OPD, agar inovasinya banyak. Setiap dinas ini harus melahirkan inovasi-inovasi yang baik, supaya bisa melayani lebih baik untuk masyarakat,” tegasnya.

“Di pemerintahan baru ini, kita pengen Cilegon baru, Cilegon baru ini berarti berbeda dengan Cilegon yang lama. Apa yang berbedanya? Berbedanya di Cilegon baru ini penuh inovation, penuh kreativitas, penuh daya saing, agar supaya kita ini bisa mensejahterakan dan menjadi kebanggaan khususnya bagi masyarakat Cilegon,” imbuh Helldy.

Beatry Noviana, Kepala Bappeda Cilegon menjelaskan bahwa Inovasi daerah sebagaimana misi pertama RPJMD Pemkot Cilegon, yaitu mewujudkan pemerintahan yang profesional dan akuntabel.

“Inovasi merupakan strategi yang harus dilakukan pemerintah, sebagaimana amanat PP Nomor 38 Tahun 2017,” ujar Beatry.

Dikatakannya, inovasi daerah bisa diwujudkan melalui Kegiatan Lab Inovasi, dengan teknik 5D.

“Pertama, Drum Up yaitu dengan mendorong kemauan untuk berinovasi. Kedua, Diagnose, yaitu mendorong gagasan. Ketiga Design, menyusun rencana aksi. Keempat, Deliver yaitu menyusun hasil dan bukti-bukti inovasi. Dan terakhir adalah Display, yakni mempromosikan hasil inovasi,” jelas Beatry.

Beatry juga menyampaikan bahwa hasil inovasi dari ASN Pemkot Cilegon, yakni ‘INOVASI GEGANA PEDAS dari Dinas Kesahatan telah meraih TOP 45 dari 3.156 inovasi Se-Nasional di Tahun 2019.

“PEMERINTAH KOTA CILEGON MASUK KE DALAM 8 BESAR KOTA DENGAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN TERBAIK DI TAHUN 2019 DENGAN INOVASI UNGGULAN DPWKEL.
KAMI MENDORONG AGAR INOVASI-INOVASI INI DAPAT BERSAING DALAM KOMPETISI INOVASI NASIONAL BAIK MELALUI KOMPETISI INNOVATIVE GOVERNMENT AWASRD (IGA) DARI KEMENDAGRI, KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIK (SINOVIK) DARI KEMENTRIAN PAN, INAGARA AWARD DARI LAN RI, SERTA ANUGERAH BUDHIPURA DARI KEMENRISTEKDIKTI,” tandasnya. (*/Red/Adv)

Golkat ied