UKW PWI Banten, Begini Kata Pengurus PWI Pusat

DPRD Pandeglang Adhyaksa

CILEGON – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Banten gelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang dilaksanakan selama 2 hari pada 25-26 Juli 2019, di Pusdiklat Krakatau Steel telah usai.

Pelaksanaan UKW di Provinsi Banten yang merupakan program kerja pengurus PWI Provinsi Banten ini diikuti oleh 57 peserta dari berbagai kota/kabupaten se-Banten yang mengikuti jenjang ujian Wartawan Muda, Wartawan Madya, dan Wartawan Utama.

Hadir dalam pembukaan UKW, Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat Firdaus, Kasdim 0623/Cilegon, Ketua Bidang Media Massa Pemkot Cilegon Atikoh, Perwakilan PT Krakatau Steel Viki, Pengurus PWI Provinsi Banten, serta Ketua PWI Kota/Kabupaten se-Provinsi Banten.

PT Krakatau Steel yang diwakili oleh staff senior Corporate Communication PT Krakatau Steel Viki dalam sambutannya mengatakan pihaknya akan terus mendukung dan membantu wartawan dalam meningkatkan kompetensinya.

“Mewakili pihak manajemen, kami akan selalu memberikan support, fasilitas, dan dukungan untuk kawan-kawan wartawan, mudah-mudahan kita bisa selalu bersinergi dalam berbagai hal,” ujar Viki, Kamis (25/7/2019).

Loading...

Ketua PWI Provinsi Banten Rian Nopandra dalam sambutannya mengatakan selain sebagai program tahunan, UKW ini juga merupakan program PWI dalam meningkatkan kompetensi wartawan di Banten.

“Kegiatan ini sebagai peningkatan kompetensi wartawan di Provinsi Banten. Sebagai pengurus kita ingin anggota PWI Banten memiliki kompetensi sebagai wartawan,” ujar Opan.

Sementara itu, Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat Firdaus, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya uji kompetensi bagi wartawan dalam meningkatkan profesionalisme dan integritas dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.

“UKW itu menjadi pembeda antara kita sebagai jurnalis dengan masyarakat, karena dengan perkembangan teknologi terutama melalui media sosial, informasi itu lebih cepat disampaikan oleh masyarakat melalui medsos. UKW itu menjadi yang membedakan kita (wartawan) dengan pegiat medsos, walaupun sama-sama memberikan informasi. Oleh karenanya, kompetensi ini untuk meningkatkan integritas kita sebagai wartawan,” ungkap Firdaus.

Dengan perkembangan media sosial saat ini, lanjut Firdaus, kreatifitas wartawan menjadi penilaian yang lebih. Selain itu wartawan harus siap menghadapi era digital yang lebih cepat.

“Wartawan itu pegang saja 1 kode etik, pasal 1 saja, jika itu melekat pada dirinya, itu sudah cukup. Tapi sebagai wartawan kita harus selalu mengaudit positioning sebagai wartawan. Kita juga harus terus berlatih untuk memiliki integritas. Wartawan harus siap dengan perubahan yang cepat,” tuturnya. (*/Red)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien