35 Mahasiswa Penghafal Al-Qur’an Akan Mengabdi di Sejumlah Desa di Lebak

Hut bhayangkara

LEBAK – Sebanyak 35 mahasiswa pengkaji dan penghafal Al-Qur’an yang berasal dari beberapa perguruan tinggi diantaranya Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ), Institut Ilmu Alquran (IIQ), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Sekolah Tinggi Agama Islam (STIA) Al-Hikmah, Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam Arab (LIPIA) terhimpun dalam satu wadah bernama Relawan Kampung Al-Qur’an siap mengabdi di Kabupaten Lebak.

Sementara itu Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengapresiasi terhadap para mahasiswa yang berinisiasi melaksanakan kegiatan pengembangan masyarakat berbasis pendidikan Al-Qur’an melalui kampung Al-Qur’an sekaligus melepas secara resmi para mujahid Al-Qur’an di Aula Multatuli Sekretariat Daerah, Minggu (6/8/2017).

Direktur Relawan Kampung Al-Qur’an, Usnan Hasibuan, mengaku memilih Kabupaten Lebak sebagai ladang amalnya karena di Lebak ada Perbub Magrib Mengaji, Perda Madrasah Diniyah serta banyak program pemerintah yang peduli terhadap perkembangan keagamaan seperti insentif kepada guru mengaji, pimpinan ponpes, bantuan pembangunan ponpes dan lainnya.

“Kegiatan ini dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan, pada kesempatan ini para relawan akan disebar di Kecamatan Muncang Desa Girijayabaya dan Desa Mekarwangi, serta Kecamatan Cimarga Desa Sangiangjaya,” kata Usnan Hasibuan.

Dikatakan Usnan, kegiatan tersebut berawal dari niat dengan aksi nyata menjadi manfaat.

“Ini merupakan moto Relawan Kampung Al-Qur’an, yang ingin mengamalkan ilmunya kepada masyarakat agar menjadi bekal amal jariyah kami, selama 2 minggu kedepan kami akan tinggal di beberapa desa untuk mengamalkan ilmu yang kami miliki,” jelasnya.

Loading...

Program Kampung Al-Qur’an sangat sejalan dan bersinergi untuk menyukseskan program Magrib Mengaji yang sedang dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Lebak, melalui cara sederhana yaitu mereka mengajak dan memberikan contoh kepada anak-anak untuk membaca Al-Qur’an mulai pukul 18.00 sampai dengan pukuk 20.00 WIB.

Sementara dikatakan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, dalam mensukseskan program Magrib Mengaji, Pemerintah Kabupaten Lebak tentunya tidak bisa berjalan dengan sendiri.

“Kami senantiasa dibantu oleh Forum Komunikasi Gerakan Magrib Mengaji (FK-GMM) yang kepengurusannya melibatkan masyarakat mulai dari tingkat Kabupaten sampai tingkat Desa, sehingga kegiatan Magrib Mengaji bisa terselenggara di setiap kampung,” ungkap Iti.

Selain FK-GMM, Magrib Mengaji juga terus disyiarkan oleh beberapa entitas lain yang bergiat dalam kegiatan studi baca Al-Qur’an seperti One Day One Juz (ODOJ), Forum Komunikasi Remaja Masjid Lebak (FKRML), baik kegiatan Al Quran Al Ustadz (Kalkulus) yang dipusatkan di Masjid Agung Al A’raf maupun kegiatan Lebak Mengaji On Air (LMOA) yang disiarkan langsung dari Radio Multatuli FM.

“Walaupun penuh keterbatasan dalam ketersediaan anggaran pada APBD Lebak, namun kami terus berusaha untuk menumbuhkan semangat mengaji Al-Qur’an kepada masyarakat terutama kepada anak-anak,” jelas Iti.

Menurutnya, suksesnya gerakan magrib mengaji sesungguhnya tidak bisa berpijak dari pendekatan struktural saja seperti regulasi dan insentif, namun yang menjadi penting adalah bagaimana magrib mengaji ini dapat menjadi gerakan kultural yang membumi tengah-tengah masyarakat.

Pemerintahan Kabupaten Lebak berharap, dengan adanya Program Relawan Kampung Al-Qur’an ini bisa memaksimalkan ikhtiar dalam membumikan Al-Qur’an di Kabupaten Lebak, dengan cara mempelajari dan mengajarkan Al-qur’an kepada masyarakat. (*)

Ks rc
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien