9 Murid Dicabuli Oknum Guru, Dewan Lebak Ini Sebut Pengawasan Dinas Pendidikan Lemah
LEBAK – Sebanyak 9 murid menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh seorang oknum guru olahraga di SDN 2 Ciparasi, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak.
Salah satu korban adalah anak dari anggota DPRD Lebak, Ahmad Juhendi, dari Fraksi Demokrat.
Dirinya, mengecam keras kejadian ini dengan menyebut bahwa kasus ini bukan hanya kesalahan individu pelaku, tetapi juga cerminan lemahnya pengawasan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak.
“Ini bukan hanya kegagalan individu pelaku, tetapi juga cermin dari lemahnya pengawasan dan tanggung jawab dinas terkait. Jangan sampai tragedi ini terjadi lagi,” kata Juhendi, Rabu (15/1/2025).
Ahmad Juhendi menegaskan bahwa pelaku harus dihukum seberat-beratnya sesuai hukum yang berlaku.
“Sebagai orang tua, saya sangat terpukul atas kejadian ini. Ini bukan hanya tentang keluarga saya, tetapi tentang perlindungan terhadap seluruh anak-anak kita. Saya mendorong pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini dan memastikan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal,” ujarnya.
Selain menyerukan penegakan hukum, Juhendi memberikan kritiknya kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak soal pengawas pendidikan di Kecamatan Sobang, Lebak.
“Dimana peran pengawas dan Dinas Pendidikan dalam mengawasi perilaku tenaga pendidik? ini adalah kelalaian serius yang tidak bisa dibiarkan,” tegasnya.
Ia mendesak evaluasi sistem pengawasan dan seleksi guru, terutama terkait moral dan integritas calon tenaga pendidik.
“Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak harus mengakui bahwa kasus ini mencoreng dunia pendidikan. Perlu ada evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak, Maman Suryaman, menyatakan pentingnya pengawasan terpadu dan berkelanjutan.
“Diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak, seperti kepala sekolah, pengawas sekolah, sosialisasi intensif, dan penegakan disiplin oleh dinas. Orang tua siswa dan masyarakat juga harus ikut serta dalam mengawasi tata kelola pendidikan, baik di sekolah maupun di masyarakat,” ujarnya.(*/Nandi)