DPRD Lebak Disegel Mahasiswa, Ketua Dewan: Mereka Itu Adik-adik Saya
LEBAK – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lebak, Junaedi Ibnu Jarta, mengaku tidak mempersoalkan penyegelan gedung DPRD oleh mahasiswa, pada Kamis (12/7/2018).
Menurutnya, penyegelan yang dilakukan mahasiswa terhadap sekretariat dewan adalah hal yang biasa dalam suasana demokrasi.
“Hari ini saya siapkan waktu dengan ruangannya, namun mahasiswa saja yang tidak mau berdiskusi. Dan terkait penyegelan sah-sah saja dan silahkan dilakukan sayapun tak akan mengambil langkah hukum apapun karena memang saya menganggap mahasiswa itu adik-adik saya,” katanya.
Namun terkait tindakan indisipliner para anggota dewan seperti yang disangkakan para mahasiswa, menurutnya hal itu keliru. Pasalnya ia telah berada di kantornya sejak pukul 09.00 WIB.
“Saya tidak merasa terlambat datang, karena dari jam 09.00 sudah datang, dan kalau DPRD harus menyiapkan ruangan dan lain sebagainya untuk berdiskusi itu adalah protokoler, dan sayapun merasakan jadi mahasiswa juga aktivis, jadi tidak ada yang salah dengan semuanya,” katanya.
Lebih lanjut menurut Junaedi, penyegelan dan aksi yang dilakukan para mahasiswa terkait penilaian kinerja dewan bisa menjadi impuls yang baik untuk kebaikan kerja parlemen.
“Saya rasa Kumala dengan semua rentetan aksi untuk menyampaikan aspirasinya, kami jadikan sebagai bahan evaluasi kinerja DPRD Kabupaten Lebak hari ini, agar lebih baik ke depannya. Karena hakikatnya aktivis Kumala dengan DPRD satu tujuan yakni demi kemajuannya daerah kabupaten lebak yang tercinta ini,” tegasnya. (Eza-YF).