LEBAK – Kepedulian terhadap korban banjir bandang dan longsor di Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak kembali mengemuka.
Salah satu anggota DPRD dari Fraksi NasDem, Medi Juanda, menyampaikan harapan agar upaya relokasi warga yang masih tinggal di hunian sementara (huntara) dapat segera direalisasikan.
Medi menuturkan keprihatinannya atas kondisi sebagian warga yang sejak tahun 2020 masih bertahan di huntara sederhana.
“Kami di DPRD Lebak memahami berbagai tantangan yang dihadapi pemerintah daerah. Namun, kami juga berharap, upaya relokasi bagi saudara-saudara kita korban bencana ini bisa dipercepat,” ujar Medi kepada Fakta Banten, Minggu (27/4/2025).
Medi mengungkapkan, dirinya yakin bahwa Pemerintah Kabupaten Lebak di bawah kepemimpinan Bupati Moch Hasbi Asyidiki Jayabaya dan Wakil Bupati Amir Hamzah memiliki komitmen kuat untuk menyelesaikan persoalan tersebut secara bertahap.
“Kami percaya Pemkab Lebak akan berusaha maksimal agar relokasi ini segera terwujud, sehingga para korban dapat menempati hunian tetap yang layak,” tambahnya.
Menanggapi aspirasi tersebut, Bupati Hasbi menjelaskan bahwa Pemkab Lebak terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Salah satu kendala utama, menurut Hasbi, adalah adanya perubahan mekanisme pendanaan dari Dana Siap Pakai (DSP) menjadi skema Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR).
“Kami sudah melakukan komunikasi intensif dengan BNPB dalam beberapa hari terakhir. Hari ini kami menerima kabar positif terkait tindak lanjutnya. Kami berharap proses ini segera bergerak lebih cepat,” terang Hasbi.
Sebagaimana diketahui, hingga saat ini masih ada sekitar 115 kepala keluarga (KK) di Kampung Cigobang, Kecamatan Lebak Gedong, yang bertahan di huntara.
Mereka tetap berharap janji relokasi hunian tetap dapat segera terealisasi, membawa harapan baru setelah bertahun-tahun hidup dalam keterbatasan. (*/Sahrul).
