Loading...

KCD Lebak Ajak Sekolah SMA Cetak Siswa Berdikari Wirausaha Ekonomi Kreatif Muatan Lokal

 

LEBAK – Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Lebak, Gugun Nugraha, mengajak sekolah tingkat SMA/SMK sederajat untuk mencetak siswa lulusan menjadi wirausaha yang mandiri serta kreatif dengan memanfaatkan potensi ekonomi lokal.

Hal itu disampaikannya untuk menciptakan siswa dengan lulusan unggul berjiwa berwirausaha sehingga bisa megentas rantai kemiskinan ektrim, mengurangi pengangguran, dan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Lebak.

“Saat ini, kita dihadapkan pada tantangan besar dalam menekan angka kemiskinan dan pengangguran. Ini berkaitan dengan masa depan siswa, baik yang melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi maupun yang tidak,” ujar Gugun, Jumat (7/2/2025).

Di Kabupaten Lebak, terdapat 153 sekolah tingkat SMA, SMK, dan SLB, baik negeri maupun swasta.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, Gugun menekankan pentingnya implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka, yang bertujuan membentuk karakter siswa sesuai nilai-nilai Pancasila.

“Bagi saya, kurikulum ini harus diadaptasi agar menjadi bagian dari pembelajaran ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal. Sehingga, bagi siswa yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, mereka tetap memiliki keterampilan wirausaha yang dapat diterapkan di lingkungan mereka sendiri,” jelasnya.

Lebih lanjut, Gugun berharap sekolah tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga membekali siswa dengan keterampilan praktis agar mereka siap menghadapi dunia kerja atau berwirausaha.

“Kami ingin ke depannya tidak ada lagi lulusan yang menjadi beban bagi masyarakat maupun pemerintah. Oleh karena itu, para guru harus berperan aktif dalam membimbing siswa ke arah kemandirian ekonomi,” tambahnya.

Selain itu, KCD Lebak juga mendorong organisasi pelajar, kemahasiswaan, serta pihak swasta, seperti perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), untuk berkontribusi dalam pengembangan siswa yang mandiri dan kreatif.

“Dalam melibatkan elemen itu kita bisa mendorong sekolah, terutama SMK, agar tidak terjebak dalam jurusan yang terlalu kaku. Harus ada fleksibilitas untuk mengembangkan berbagai keahlian lain sesuai dengan potensi siswa dan kebutuhan daerah,” jelasnya.

Sebagai langkah konkret, Gugun mengimbau sekolah-sekolah untuk mulai mendata jumlah siswa yang akan melanjutkan pendidikan tinggi dan yang tidak.

Bagi siswa yang tidak melanjutkan harus diberikan alternatif berupa pembekalan keterampilan wirausaha ekonomi kreatif.

“Dengan pendekatan ini, kita berharap lulusan SMA/SMK di Lebak dapat lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja, sekaligus mampu berkontribusi bagi perekonomian daerah melalui usaha kreatif berbasis lokal,” pungkasnya.(*/Nandi)

DPRD Cilegon Buruh
WhatsApp us
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien