Keluarga Korban Tenggelam Tuntut Pertanggungjawaban dari Pihak IPB
LEBAK – Telah terjadi kecelakaan kapal laut yang membawa rombongan peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB). KM yang mengangkut 22 orang diantaranya peserta rombongan field course Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) tersebut terbalik dan tenggelam di perairan Cikeruh Wetan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Kamis (19/7/2018).
Saat ini korban selamat telah kembali ke Wisma Berkah, meski demikian tragedi tersebut telah menyebabkan meninggalnya dua orang warga lokal yakni Atiah (63) dan Emah (55) yang diperbantukan sebagai koki.
Saat ini pihak keluarga korban sedang menanti penjelasan yang sebenarnya baik dari pihak pengelola kapal ataupun dari pihak IPB. Pasalnya, menurut penuturan warga di lokasi kejadian, saat tenggelamnya kapal setelah dihantam ombak besar korban sedang tak menggunakan pelampung.
“Saat ini kami sedang tidak fokus untuk memohon pertanggung jawaban, karena kami dari pihak keluarga saat ini masih fokus ke pemakaman dan mempersiapkan prosesi pengurusan kedua jenazah, intinya kami masih dalam suasana berduka,” kata Aep Samsudin, anak sulung salah seorang korban kepada faktabanten.co.id, Jumat, (20/7/2018).
Aep melanjutkan, pihaknya sedang menanti upaya pertanggung jawaban baik dari pihak pengelola kapal ataupun dari IPB, meskipun Kamis malam pihak IPB sudah datang menemui keluarga, namun belum ada penjelasan detail dan pertanggungjawaban yang diberikan akan seperti apa.
“Semoga saja peristiwa ini dapat kita ambil hikmah dan pembelajarannya, dan kami juga menanti bentuk pertanggungjawaban dari pihak terkait, kami siap menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan ataupun secara hukum negara yang berlaku, meskipun ini kejadian tidak ada unsur disengaja,” tegasnya.
Aep berharap, agar ada pihak yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.
“Saya sudah mengikhlaskan meninggalnya ibu kami, akan tetapi, kami juga menunggu pihak pengelola kapal dan pihak IPB untuk itikad baiknya,” pungkasnya dengan nada sedih. (*/Sandi/Eza)