LEBAK – Kapolres Lebak AKBP Dani Arianto, mengaku akan mengusut oknum aparat pelaku penangkapan terhadap seorang nelayan dan bos benur, yang diduga sebagai pemicu terjadinya penyerangan dan kerusuhan di Mapolsek Bayah.
Akibat penyerangan tersebut, satu unit kendaraan mobil patroli dan satu mobil unit pelayanan serta empat unit motor dinas polisi dibakar massa. Selain itu, enam motor dan juga kantor Mapolsek Bayah dirusak.
“Kita akan olah TKP dahulu baik Polsek maupun barang bukti, kemudian kita akan jadikan barang bukti. Setelah itu saya akan laporkan ke pimpinan,” ujar Kapolres dalam keterangan kepada awak media di Mapolsek Bayah.
Ditanya wartawan, apakah pihaknya sudah mengantongi nama-nama pelaku penyerangan, Dani belum bisa mengungkapnya.
“Yang penting suasana ini adem dulu, tolong sampaikan kepada masyarakat jangan terbawa isu-isu yang tidak jelas,” katanya.
BACA JUGA: Tak Ada Korban Jiwa, Personel Polsek Bayah Amankan Diri Saat Diserang Ratusan Nelayan
Disinggung soal oknum aparat yang melakukan penangkapan terhadap seorang nelayan bernama Bubun dan seorang bos benur bernama Haji Anwar, menurut Dani, itu masih simpang siur.
Sebab kata Dani, pelaku penangkapan langsung ngebut menggunakan mobil dan tidak masuk ke Mapolsek Bayah.
Namun informasi berbeda diperoleh wartawan jika dua dari empat pelaku penangkapan sempat masuk ke Mapolsek Bayah.
“Nanti kita cari tahu, CCTVnya belum dapat kita. Makanya, nanti saya laporkan lagi,” ucap Kapolres.
BERITA LAINNYA: Asik Ngamar, 6 Pasangan ‘Kumpul Kebo’ di Rangkasbitung Digiring Polisi
Sementra itu, Kapolda Banten Brigjen Listyo Sigit Prabowo kepada awak media mengatakan, pihaknya sedang mencari orang yang diduga menjadi pemicu penyerangan ke Mapolsek Bayah. Orang ini diduga menangkap pengusaha bernama Anwar dan Bubun yang membuat marah para nelayan.
“Yang kita lakukan sekarang adalah upaya penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut terhadap siapa yang melakukan penangkapan terhadap dua orang tersebut. Apakah dari anggota atau mengaku anggota,” kata Kapolda Banten Brigjen Listyo Sigit Prabowo kepada wartawan.
Saat terjadi penyerangan massa, Haji Anwar dan Bubun datang ke Polsek Bayah. Mereka mengaku ditangkap oleh orang tak dikenal, lalu diturunkan di jalan. Keduanya datang ke Polsek Bayah untuk melaporkan kejadian yang dialami.
Menurut Listyo, polisi langsung memeriksa kedua orang tersebut guna mengkonfirmasi pihak yang melakukan penangkapan.
Tapi, dari hasil pemeriksaan, tidak ada anggota Polsek, Polres, atau Polda Banten yang melakukan penangkapan seperti dugaan massa.
“Yang jelas, yang perlu kita posisikan sekarang adalah clear, tidak ada anggota Polsek melakukan penangkapan. Ini murni kesalahpahaman warga. Itu yang perlu saya tegaskan di sini,” paparnya.
Dari identifikasi sementara, ada 2-4 orang yang melakukan penangkapan terhadap Haji Anwar dan Bubun.
“Polda Banten sudah mengantongi ciri-ciri mereka,” kata Listyo (*/Sandi)