LEBAK – Satpol PP Kabupaten Lebak menertibkan puluhan bangunan liar dan warung remang-remang (warem) di Pantai Pulomanuk, Desa Darmasari, Kecamatan Bayah. Penertiban dilakukan setelah sebelumnya Satpol PP mengeluarkan surat peringatan ketiga kepada pemilik warung.
“Kemarin kami laksanakan penertiban bangunan liar dan warem dan kegiatan yang melanggar norma hukum dan kesusilaan,” kata Kepala Satpol PP Lebak, Dartim kepada faktabanten.co.id di Rangkasbitung, Senin (9/9/2019).
Dartim menyebut, dari 23 bangunan yang berdiri, 7 di antaranya digunakan untuk tempat prostitusi.
“Berdasarkan aspirasi masyarakat dan perundang-undangan kami lakukan penertiban dan pembongkaran terhadap bangunan tersebut,” ujar Dartim.
Namun kata Dartim, belum seluruh bangunan di lokasi tersebut dibongkar karena keterbatasan peralatan.
“Baru sebagian yang kami bongkar. Insya Allah hari Rabu kami ke sana lagi untuk melanjutkan penertiban. Tapi, hasil kesepakatan bangunan yang belum dibongkar akan dibongkar sendiri oleh pemiliknya,” terang Dartim.
Lebih lanjut dia menjelaskan, bangunan-bangunan tersebut telah melanggar sempadan pantai.
“Batasnya dari permukaan air pasang 100 meter, jadi semua yang melanggar kami tertibkan,” ucap Dartim.
Sementara itu, Camat Bayah Yanto mengatakan, pihaknya akan tetap melaksanakan sesuai dengan Perda No 6 Tahun 2003 tentang larangan dan penindakan untuk pelanggar norma-norma asusila serta pengedaran dan pengguna minuman keras.
“Apalagi di pantai Pulomanuk kita sudah melakukan penertiban dengan pihak Satpol PP Kabupaten, semuanya ada 23 warung tetapi secara pendataan yang jelas-jelas melanggar Perda No 6 Tahun 2003 itu ada 7 warung,” katanya.
“Untuk saat ini dan kedepannya kita akan berkolaborasi dengan pihak Bumdes Desa Darmasari dan Pemerintah Daerah, khususnya Dinas Pariwisata untuk menata Pulomanuk ini menjadi kawasan wisata yang indah tentram dan nyaman,” pungkasnya. (*/sandi)
