Beberapa Ustadz Ditangkap Densus 88, Wantim MUI Duga Ada ‘Big Hidden Agenda’

Lazisku

JAKARTA – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) telah menetapkan Farid Ahmad Okbah (FAO), dan beberapa ustad sebagai tersangka dugaan tindak pidana terorisme.

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) MUI, KH Muhyiddin Junaidi menduga penangkapan tiga dai di Bekasi yang dilakukan Densus 88 sebagai big hidden agenda (agenda tersembunyi), sebab ketiganya dikenal masyarakat sebagai tokoh yang moderat.

Ks

“Penangkapan beberapa Ustadz oleh pihak Densus menimbulkan kegaduhan baru di kalangan para aktivis Islam dan umat islam Indonesia. Tidak sedikit yang menduga ini ‘Big Hidden Agenda’. Mereka adalah para ustaz yang dikenal publik sebagai kelompok moderat dimana materi ceramahnya standar dan jauh dari unsur provokatif,” ujar KH Muhyiddin melalui keterangan tertulisnya, seperti mengutip laman Panjimas, Rabu (16/11/2021).

Bahkan Kiai Muhyidin menuturkan kalau Dr Zain An-Najah adalah anggota Komisi Fatwa MUI Pusat dengan profesi sebagai pakar bidang muamalah. Beliau kader dan ulama Muhammadiyah, alumni Al Azhar, Kairo Mesir.

Sama halnya dengan Farid Okbah, yang dikenal sebagai aktivis dakwah wasathiyah juga menjabat Ketua Umum Partai Politik. Sikapnya yang tegas terhadap Syiah secara teologis.

dprd pdg

“Maka sehubungan dengan itu MUI dan Ormas Islam serta para tokoh umat meminta klarifikasi dari pemerintah secara komprehensif, terutama BNPT agar tak tak terjadi eskalasi situasi keamanan publik. Surat penangkapan yang diserahkan usai penangkapan adalah bentuk kesewenang-wenangan yang tidak boleh ditolerir,” tegasnya.

Lebih lanjut, Kiai Muhyidin juga menyoroti soal pengerahan petugas dengan persenjataan lengkap, terkesan sangat negatif seakan mereka yang tertuduh adalah para teroris.

“Sementara itu Pemerintah melakukan pembiaran terhadap para teroris kelompok bersenjata dan separatis Papua yang telah melakukan pembunuhan secara sadis kepada warga sipil, pembakaran, pengerusakan aset negara dan menantang pemerintah untuk menangkap mereka jika pihak keamanan berani berhadapan dengan para teroris bersenjata tsb,” terangnya.

Selain itu, Kiai Muhyidin melihat ini kejadian ini akan menimbulkan spekulasi besar tentang adanya perlakuan diskriminatif dalam penegakan hukum di negara ini. Apalagi diantara yang ditangkap Densus 88 merupakan anggota aktif di MUI Pusat.

“Maka dengan adanya penangkapan salah satu anggota Komisi Fatwa MUI Pusat ini secara tak langsung menyeret lembaga MUI untuk menyelesaikan kasus tsb secara tuntas. Karena setidaknya telah mengaitkan lembaga tsb (MUI) dengan kasus terorisme,” tukas kiai Muhyiddin. (*/Red/Net)

Sumber: Hidayatullah.com

Kpu
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien