Ketum PBNU Terpilih Gus Yahya, Pernah Kunjungi Israel dan Tawarkan ‘Rahmah’ untuk Solusi Atas Penjajahan Palestina
LAMPUNG – KH Yahya Cholil Staquf atau biasa disapa Gus Yahya resmi terpilih menjadi Ketua Umum PBNU dalam pemilihan yang dilakukan dalam Muktamar Nahdlatul Ulama ke-34.
Dalam Muktamar yang digelar di Lampung, Jumat, 24 Desember 2021 ini, Gus Yahya unggul lebih dari 100 suara dari pesaingnya, KH Said Aqil Siradj.
Dalam pemilihan tersebut, Gus Yahya memperoleh 337 suara. Sedangkan Said Aqil hanya 210. 1 tidak sah.
Gus Yahya merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang menjabat sebagai Khatib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Tahun 2018 lalu, Yahya Cholil Staquf, sempat menjadi tokoh muslim yang kontroversial karena hadir dan duduk sebagai pembicara dalam forum yang digelar AJC Global Forum 2018 di Yerusalem, Israel.
Yahya Cholil Staquf saat itu juga bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Dimana mayoritas umat Islam di dunia mengecam Israel sebagai penjahat perang atas penjajahannya terhadap negeri muslim Palestina.
Di forum AJC Global 2018, Yahya Staquf berbicara tentang konsep “Rahmah” untuk menemukan perdamaian abadi di dunia.
Konsep “Rahmah” didorong Yahya Staquf untuk penyelesaian penjajahan Israel atas Palestina.
“Jika orang tidak punya rahmah, orang tidak akan mempunyai kemauan untuk memberikan keadilan pada orang lain,” jelas Yahya saat itu.
Jelang Muktamar ke-34 NU, muncul buku ‘Biografi KH. Yahya Cholil Staquf: Derap Langkah dan Gagasan’. Dimana buku itu juga membahas kunjungan Gus Yahya ke Israel Tahun 2018 yang saat itu menuai polemik, karena dianggap kontroversi.
Yahya Staquf disebut adalah tokoh muslim kedua Nahdlatul Ulama yang mau berkunjung ke Israel, setelah Almarhum Mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gusdur).
Gus Yahya lahir pada tanggal 16 Februari 1966 di Rembang, Jawa Tengah. Artinya saat ini Gus Yahya berusia 51 tahun.
Gus Yahya merupakan putra dari KH. Muhammad Cholil Bisri, salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa. (*/Red)
