Bupati Pandeglang Resmikan Sejumlah Fasilitas Kesehatan di RSUD Berkah

 

PANDEGLANG – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang kini mulai mengoperasikan fasilitas baru yang dimiliki seperti gedung bersalin, NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan PICU (Pediatric Intensive Care Unit), IBS (Instalansi Bedah Sentral), serta Klinik Forensik.

Momen pengoperasian fasilitas kesehatan baru ini, disebutkan Bupati Pandeglang sebagai komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat.

Kegiatan Peresmian ini juga, ditandai dengan penandatanganan plakat gedung bersalin, gedung NICU dan PICU, serta pemotongan pita peresmian pengoperasian gedung oleh Bupati Pandeglang Irna Narulita.

Ikut menghadiri kegiatan peresmian, Anggota Banggar dari Komisi I DPR RI Rizki Aulia Rahman Natakusuma, Ketua Komisi IV DPRD Pandeglang Habibi Arafat, unsur-unsur Forkopimda, serta kepala- kepala OPD yang berada di lingkungan Pemkab Pandeglang.

Bupati Pandeglang, Irna Narulita menyampaikan rasa terimakasihnya kepada seluruh organisasi kesehatan yang ada di RSUD Pandeglang atas pengabdian yang telah diberikan, Sehingga komitmen memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat bisa terwujud.

“Ini perjuangan kami dari tahun 2021, bersama rekan-rekan di RSUD Pandeglang. Untuk bisa memiliki Gedung bersalin ruangan PICU dan NICU. Dengan ini kita berkomitmen untuk bisa memberikan pelayanan yang terbaik,” ungkapnya saat sambutan di RSUD Berkah Pandeglang, pada Kamis (14/7/2022).

Selain itu, Irna juga mengakui sebagai Kepala Daerah pihaknya masih memiliki pekerjaan yang belum diselesaikan, salah satunya dalam upaya menekan tingginya kasus kematian ibu serta anak saat melahirkan.

“Hal ini dipengaruhi juga oleh Peta Topografi Kabupaten Pandeglang yang begitu luas. Dan jangkauan kita menuju akses (harus-Red) lebih cepat ke Pelayanan, Tapi memang ada beberapa daerah yang perlu sentuhan dengan lahirnya pelayan-pelayanan unit di (tingkat pemerintah-Red) bawah,” ungkapnya.

Terakhir Irna memberikan apresiasinya kepada seluruh jajaran struktural yang ada di RSUD Berkah, terutama kepada Pelaksana tugas Direktur yakni Raden Dewi Setiani karena dibawah kepemimpinannya RSUD Berkah Pandeglang pasca Covid 19 mulai bangkit lagi.

Kartini dprd serang

“Hari ini, saya bisa menyaksikan, bahwa kerja keras dokter spesialis, dokter umum, dan perawat serta kepala bidang dan unit semua. Di bawah kepemimpinan Ibu Dewi, sementara plt kemarin kita baru lelang jabatan. Sangat-sangat baik sekali dan memberikan apresiaai yang tinggi kepada Plt Direktur RSUD beserta seluruh jajarannya,” ungkapnya.

Sementara itu Plt Direkrur RSUD Berkah Pandeglang Raden Dewi Setiani, mengaku bersyukur karena gedung baru yang anggarannya bersumber dari dana alokasi khusus 2021 lalu bisa diresmikan.

“Alhamdulillah hari ini luar biasa, kami mendapatkan anugerah tak terhingga, gedung baru dari RSUD Berkah Pandeglang, diresmikan secara resmi oleh Bupati Pandeglang,” ungkapnya pada Fakta Banten usia peresmian.

Dewi menjelaskan gedung baru yang telah dioperasikan memiliki fasilitas bagus dan didukung dengan teknologi yang canggih.

Bahkan banyak daerah lain melakukan study banding seperti teknologi MOT (Modular Operathing Theatre) yang bisa meminimalisir resiko hal ketika melakukan tindakan operasi.

“Untuk fasilitas jumlah kamar di gedung bersalin kami mempunyai sekitar 8 ruangan yang besar-besar. Di ruangannya kita punya sekitar 6 tempat tidur. Kemudian untuk ruangan nifas, kita punya 20 tempat tidur. Untuk ruangan NICU PICU kita ada 10 inkubator yang sangat canggih sekali,” ungkapnya.

Dewi berharap, dengan adanya fasilitas baru tersebut ke depan Rumah Sakit milik Pemkab dapat bersaing dengan Rumah sakit swasta, sehingga dapat mendatangkan peningkatan pendapatan bagi Pandeglang.

Sedangkan untuk Klinik Forensik, masyarakat Pandeglang patut berbangga.

Karena kata Dewi, Klinik Forensik telah ada di RSUD Pandeglang bisa melayani pasien-pasien uang mengidap traumatik.

“Seperti korban asusila, korban pelecehan seksual. Dan mudah-mudahan mereka (pasien klinik forensik -Red) bisa memiliki privasi. Sehingga permasalahan pasien bisa digali, dan juga terkait pelayanan psikisnya dan juga asuhan bagi kejiwaannya,” bebernya. (*/Fani)

Polda