Ditanya Soal Setoran Proyek, Bupati Pandeglang: Kami Bukan Malaikat

PANDEGLANG – Menanggapi adanya Operasi Tangkap Tangan (OTT) Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Walikota Batu, Malang, Jawa timur, Edi Rumpoko gara-gara terkait adanya dugaan setoran dari pengusaha untuk mendapatkan proyek dari Pemerintahan, pada beberapa waktu lalu.

Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengaku sangat prihatin dengan peristiwa Operasi Tangkap Tangan oleh KPK tersebut, dan Irna mengaku bahwa kejadian tersebut akan dijadikan sebuah pelajaran berharga bagi Bupati dan para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Kabupaten Pandeglang untuk lebih berhati-hati dan tidak bermain-main dengan melakukan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN). Karena menurutnya hukuman untuk yang bermain-main proyek tidak lain adalah pemecatan.

“Saya selaku Bupati sangat prihatin dengan kejadian OTT tersebut, dan hal itu juga mengingatkan diri saya dan juga seluruh OPD untuk lebih berhati-hati, jadi jangan bermain dengan KKN,” ujar Irna saat ditemui di Gedung DPRD Pandeglang, Rabu (20/9).

Selain itu, Irna mengaku tidak ingin bernasib sama dengan teman-temannya yang saat ini tersandung kasus dan mendekam dalam penjara. Maka, pihaknya memastikan bahwa dirinya tidak ingin tersandera oleh kepentingan-kepentingan kelompok yang meminta proyek.

“Saya juga tidak mau mengikuti teman-teman yang sudah masuk prodeo, jadi saya juga insya Allah menjadi pemimpin yang amanah dan saya tidak bisa disandera dengan kepentingan-kepentingan, saya ingin berjalan lurus fokus bekerja, walaupun ada intrik-intrik politik itu kan sah-sah saja,” katanya.

Meski begitu, Irna Narulita tidak bisa memastikan bahwa Pandeglang saat ini terbebas dari praktek suap atau pemberian fee dan setoran dari pengusaha kepada jajarannya di OPD.

“Kami bukan malaikat juga, pasti kearah sana mungkin ada, kenapa makanya ada Pandeglang Command Center sekarang, adanya Command Center itu untuk bagaimana yang tadinya gaya kepemimpinan manual harus bergeser kepada tekhnologi, jadi nanti ada e budgeting, orang harus tahu semua, sekarang itu open APBD, sampai dengan E Kontrak orang bisa tahu siapa saja pemenang kontrak, sampai mana progres pembangunannya dan melalui Command Center semua dibuka secara transparan,” beber Istri Ahmad Dimyati Natakusuma tersebut. (*)

Honda