Isi Ramadan Lebih Bermakna, Masjid Al-Mustaghfirin Labuan Pandeglang Gelar Sanlat

 

PANDEGLANG – Usai salat sunah tarawih, ratusan anak-anak tingkat TK sederajat, SD sederajat hingga SMP sederajat, semarak mengikuti kegiatan pesantren kilat (sanlat) di bulan suci Ramadan, tepatnya di Masjid Jami Al-Mustaghfirin, Kampung Panguseupan, Desa Labuan, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Rabu, (20/3/2024)

Berdasarkan pantauan, setiap malam di masjid ini tidak pernah sepi dari kegiatan.

Antusias anak-anak yang datang dan orang tua yang turut menunggu sanlat yang memakan waktu kurang lebih 2 jam ini merupakan suasana yang menjadikan momen bulan Ramadan menjadi lebih bermakna.

Ketua DKM Masjid Al-Mustaghfirin, Ustaz Ahmad Khotib mengatakan, dari tahun ke tahun antusias masyarakat yang mendaftarkan anaknya mengalami peningkatan yang signifikan.

“Terbukti tahun ini jumlah peserta anak yang mendaftar lebih dari 100 orang kalau perbandingan tahun kemarin itu ada sekitar 70, kami dan pengurus yang lain mengadakan pesantren kilat ini sifatnya open untuk Panguseupan dan di luar kampung, dan itu tidak dipungut biaya,” ujarnya.

Dinkes Nataru

Lanjut ia menerangkan, kegiatan ini pertama kali dilakukan sejak empat tahun lalu. Berawal ide dari pemuda dan tokoh masyarakat untuk mengadakan kegiatan positif di malam bulan Ramadan.

“Tujuan kami ingin mengisi kegiatan di bulan Ramadan ini dengan kegiatan yang positif sehingga anak-anak tidak terlalu banyak bermain. Materi yang kami sampaikan itu materi tauhid, materi fikih khusus tata cara salat dan praktek salat dan tata cara membaca Al-Qur’an yang baik dan benar,” terangnya.

Selain itu, kegiatan ini sudah merupakan agenda rutin dalam mengisi aktivitas malam di bulan suci ramadan, sambil berharap apa yang telah diberikan dapat bermanfaat bagi masyarakat setempat.

Sementara itu, pantia sanlat, Adi Ilham menerangkan, kegiatan ini berlangsung selama 2 jam. Pada jam pertama pukul 21.00 – 22.00 WIB, diisi dengan pembelajaran tauhid dan fiqih. Pukul 22.00 – 23.00 WIB, anak-anak belajar mengaji Al-Qur’an. Sementara khusus malam Jumat, selanjutnya, dilakukan praktik salat.

“Kegiatan di ramadan tahun ini Alhamdulillah sudah dilakukan di malam kedua. Sebenarnya di malam pertama sudah pada datang, tapi kami dari panitia harus membuat persiapan. Alhamdulillah antusias anak-anak luar biasa, terhitung total absen sebanyak 150 orang,” ungkapnya.

Menurutnya, kegiatan ini tidak dipungut biaya alias gratis. Segala sesuatunya berasal dari swadaya masyarakat.

“Usai sanlat para pemuda langsung mengaji di masjid sampai dengan waktu menjelang sahur,” pungkasnya. (*/Riel)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien