PANDEGLANG– Aktivis mahasiswa dan pemuda berasal dari Kecamatan Patia Kabupaten Pandeglang Entis Sumantri, melakukan pengawasan sosial terhadap pembagian bantuan UMKM kepada masyarakat penerima manfaat secara langsung, Entis menyoroti kacaunya penyaluran bantuan UMKM dan BPUM, karena dianggapnya ada pelanggaran protokol kesehatan. Selain pelanggaran protokol kesehatan, dugaan kuat disinyalir adanya permainan antara oknum Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Entis Sumantri menyampaikan, dirinya merasa geram dengan banyaknya lokasi penyaluran yang langgar protokol kesehatan, seperti berkerumun dengan tidak mengindahkan jarak, tidak memakai masker. Selain itu juga dirinya menyayangkan adanya oknum yang diduga memotong hak masyarakat.
“Saya merasa gerah melihat persoalan Banpres bantuan UMKM atau BPUM yang diduga terjadinya pelanggaran protokol kesehatan pandemi Covid-19, diantaranya BRI KCP Unit Menes, Panimbang dan Cabang Labuan, tambah lagi diduga adanya oknum KCP BRI Cabang Labuan dan KCP Unit Pandeglang mengeruk keuntungan dari Banpres BPUM hingga ada beberapa calo yang memangkas uang masyarakat penerima manfaat,” katanya kepada Fakta Banten, Selasa (20/4/2021).
Ia menyebutkan, tidak bisa dibiarkan begitu saja, agar betul-betul bisa terhindar dari dampak buruk Covid-19 ini sekaligus untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
“Karena membuat masyarakat resah dengan adanya pelayanan yang tidak sesuai SOP perbankan unit BRI KCP Menes, serta mengeluh atas pelayanan para pegawai Unit BRI Menes yang dinilai diskriminatif dalam memberikan pelayanan pencairan dana Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM),” tuturnya.
“Maka dengan ini kami akan mendorong persoalan ini ke Bank Indonesia (BI), Lembaga Yudikatif, Eksekutif hingga KPK, serta akan membawa masyarakat seluruh elemen yang terdzalimi oleh oknum, dan mengajak kepada mahasiswa dan pemuda untuk melakukan aksi demonstrasi besar-besaran,” ujarnya. (*/EzaYF).
