PANDEGLANG – 5 Jenazah korban Tsunami Selat Sunda yang saat ini belum teridentifikasi akan dimakamkan pihak kepolisian daerah banten. Hal itu dilakukan karena kelima Jenazah tersebut sudah terlalu lama berada di Rumah Sakit Umum Daerah Berkah Pandeglang dan akan berakhirnya masa tanggap darurat pada 5 Januari 2019 besok.
Hal itu diungkapkan kapolda banten, Brigjen Polisi Tomsi Tohir, saat ditemui usai mengikuti rapat evaluasi, koordinasi penanganan tanggap darurat, rencana rehabilitasi dan rekonstruksi, di posko utama yang berlokasi di desa kalang anyar kecamatan labuan, pada Kamis (3/1/2019).
“Ada lima.jenazah yang belum teridentifikasi. Karena sudah cukup lama, Insha Allah besok pagi (Jumat, 4/1/2018) akan kami makamkan,” ujar Kapolda.
Namun demikian, pihaknya sudah mencatat DNA dan ciri-ciri korban. Sehingga bila ada pihak keluarga yang masih mencari anggota keluarganya, bisa menghubungi Polres Pandeglang untuk dicocoknya DNA nya.
“Kami sudah catat untuk DNA nya. Jika masih ada yang mencari, bisa berhubungan langsung baik ciri-ciri maupun DNA nya kita cocokan di Polres. Lokasi pemakaman masih disekitar Pandeglang,” imbuhnya.
Kapolda menyebutkan, selama proses identifikasi, tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi sebanyak 257 jiwa. Kini semuanya sudah diambil oleh pihak keluarga. Adapula jenazah yang langsung diambil oleh keluarganya saat tiba di RSUD Berkah.
“Hasil identifikasi tim DVI Polri, ada 257 jenazah yang berhasil teridentifikasi. Dan sudah diambil seluruhnya oleh pihak keluarga. Ada juga jenazah lain yang saat meninggal, langsung diambil oleh keluarga,” beber Kapolda.
Sementara itu, Bupati Pandeglang Irna Narulita menyebut, dari pencatatan Pemda, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 479 jiwa. 105 jiwa diantaranya merupakan warga Pandeglang, sedangkan selebihnya merupakan warga non Pandeglang.
“Saat kejadian mereka sedang berlibur dan mengikuti family gathering dilokasi bencana saat tsunami menerjang pesisir Pandeglang. Jumlah itu kami data berdasarkan pencatatan Puskesmas,” jelasnya. (*/Gatot)
