Sistem Smart City Kota Serang Diklaim Dapat Mudahkan Keluhan Masyarakat

SERANG – Kota Serang menjadi salah satu Kota di Indonesia yang telah mengaplikasikan konsep Smart City. Penerapan sistem ini guna menampung segala keluhan dari masyarakat. Hal itu diungkapkan oleh Plt Diskominfo Kota Serang Hari Pamungkas saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa, (9/7/2019).

Menurut Hari, penerapan smart city di Kota Serang terbagi ke dalam enam parameter yakni smart people, smart living, smart goverment, smart economy, smart mobility, dan smart environment. Pada prosesnya, keenam parameter tersebut diklaim mampu membuat pemerintah membangun kota serta masyarakatnya dengan biaya yang terbatas.

Sistem Kota Smart City, lanjut Hari, dibangun pada era Tb Haerul Jaman, dilanjutkan oleh Walikota terpilih, Syafrudin. Perwujudannya dengan membuat sistem lebih canggih, dan bisa menampung aspirasi maupun keluhan masyarakat melalui dua sistem. Yaitu, RABEG (Reaksi Atas Berita Warga), dan Serang Siaga 112.

“Dengan menggunakan teknologi informasi, sistem ini bertujuan memaksimalkan layanan publik dan memberikan solusi beragam masalah di Ibu Kota Banten,” kata Hari.

Hari menjelaskan, sistem ini dibuat secara transparan dan kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat. Sehingga seluruh elemen masyarakat bisa merasakan manfaatnya dan bisa melakukan pengawasan terhadap semua wilayah dan kegiatan OPD.

“Walaupun baru bergabung dengan Pemantauan CCTV Dishub Banten, dan juga Kepolisian. Tetapi berbagai sensor yang memantau beragam fasilitas umum di Kota Serang bisa dipantau secara realtime  melalui dashboard yang berada di gedung Bale Sandemaya Kominfo Kota Serang,” ungkapnya.

Ia pun berharap, penerapan sistem berbasis teknologi bisa menampung segala keluhan masyarakat Kota Madani mulai dari kemacetan, kualitas jalan rusak, hingga harga pokok kehidupan sehari-hari.

Untuk melakukan pengaduan masyarakat bisa menghubungi 12 kanal yang disediakan seperti, Facebook, Twitter, Serang Siaga 112, ataupun laporan langsung ke Bale Kota dan sebagainnya.

“Di awal program, Pemerintah Kota Serang mengandalkan aplikasi Qlue yang diperuntukkan untuk menampung laporan warga, dan Crop untuk aparat pemerintah dan aparat kepolisian. Berjalannya waktu, kini masyarakat bisa melaporkan beragam hal melalui berbagai macam aplikasi. Serupa media sosial mulai dari kemacetan, banjir, jalan rusak, penumpukan sampah, hingga ketersediaan tempat tidur di rumah sakit,” tutupnya. (*/Ocit)

Honda