Masyarakat Menilai Citra Pariwisata Anyer Rusak Karena Narkoba dan Hiburan Malam

DPRD Pandeglang Adhyaksa

ANYER – Terjadinya pengungkapan kasus penyelundupan narkoba jenis sabu seberat 1 ton oleh Kapolisian di salah satu hotel di Kawasan Wisata Anyer pada Kamis (14/7/2017) kemarin, ternyata membuat resah dan mengusik ketentraman masyarakat di wilayah tersebut.

Masyarakat menilai, kejahatan narkoba skala besar ini telah merusak citra pariwisata Anyer yang selama ini dipandang positif.

Baca Juga : Hotel di Anyer Jadi Gudang Narkoba? 1 Ton Sabu dan 3 Pelaku Asal China Diamankan

Sekretaris Himpunan Pendidik Anak Usia Dini (Himpaudi) Kecamatan Anyar, Hikmatul Haeriyah, mengaku kesal dengan ulah pihak asing dan oknum masyarakat yang telah merusak moralitas generasi muda dengan barang haram narkoba.

“Pengaruh narkoba ini menjadikan para guru mengalami kesulitan mendidik generasi bangsa kedepan. Karena narkoba merusak akal, merusak mental, moral generasi, sehingga nasihat-nasihat baik dari orang tua dan guru tidak lagi didengar oleh para pelajar yang terpengaruh narkoba itu,” ungkap Hikmah di sela-sela kegiatan halal bihalal guru dan pendidik PAUD se-Kecamatan Anyer, Jumat (14/7/2017).

Hikmah menuding, sindikat peredaran narkoba di wilayah Pariwisata Anyar sudah semakin mengkhawatirkan dan meresahkan, ini seiring dengan bertambah maraknya tempat-tempat hiburan malam di kawasan Anyer.

“Pariwisata pantai di Anyer itu sudah indah sejak zaman dulunya, dan dinikmati oleh masyarakat, meskipun tanpa kemaksiatan. Tapi sekarang banyak oknum dan orang-orang asing berusaha merusak Anyer dengan tempat-tempat hiburan malam dan peredaran narkoba,” tegasnya.

“Kenapa juga kemarin ada penyelundupan narkoba besar di Anyer, ini perlu diperhatikan, jangan-jangan karena masyarakat Anyer selama ini terlalu cuek, masa bodo dan membiarkan begitu saja kemaksiatan yang jadi pintu gerbang narkoba yang merusak,” jelasnya.

Loading...

Karena itu, Hikmah berharap tokoh masyarakat, pemerintah dan aparat penegak hukum agar bersikap lebih tegas dan melarang setiap kegiatan kemaksiatan.

“Tempat hiburan malam di Anyer harus dievaluasi keberadaannya, jangan biarkan sarang kemaksiatan jadi sarang narkoba yang merusak generasi muda kita. Mulai saat ini pemerintah harus berani menutup dan melarang, karena tempat maksiat itu juga tidak punya landasan aturannya bisa berdiri dan beraktivitas di wilayah Anyer. Jangan sampai kita diam, dan akhirnya nanti akan menyesal,” tegas Hikmah yang juga Pengelola PAUD Patriot Bangsa Anyer ini.

Baca Juga : Sindikat Narkoba Sabu 1 Ton Sempat Menginap dan Masuk Hiburan Malam di Anyer

Hal senada diungkapkan Pengasuh Majelis Ta’lim Masjid Al-Ansor Cisiram, Saidina Ali.

Menurutnya, Pariwisata Anyer mulai terlalu terbuka membiarkan orang asing masuk dan bebas merusak masyarakat.

Saidina Ali setuju bahwa peredaran narkoba di wilayah Anyer, sudah sangat marak di tempat-tempat hiburan malam.

“Narkoba dan minuman keras, ini awal dari kemaksiatan dan kerusakan, dan sekarang hal itu sangat bebas di Anyer. Kemana pemerintah dan para penegak hukum kita? Ayo lah mulai sekarang, dengan kejadian kemaren di Hotel Mandalika yang membuat kita semua kaget, kita kembali waspada dan berani mencegah kemaksiatan, jangan lagi berdiam diri,” tegas Saidina Ali.

Aktivis da’i dari Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Kabupaten Serang ini berharap, Pemkab Serang dan Kepolisian harus sudah melihat kerusakan di depan mata karena kemaksiatan yang merajalela di kawasan wisata Anyer.

“Karena banyak tempat hiburan malam, makanya orang asing masuk bawa narkoba. Tapi coba kalau di Anyer dibuat tempat-tempat religi dan budaya, wisatawan asing akan datang dengan penghargaan yang tinggi dan ingin belajar dari masyarakat kita, bukan datang dan merusak seperti sekarang ini,” ungkapnya. (*)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien