PGIN Banten Tolak Rencana Pemerintah Impor Guru

LEBAK – Persatuan Guru Inpassing Nasional (PGIN) Provinsi Banten, mempertanyakan keinginan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani yang berencana mengimpor guru. Dan PGIN menolak tegas wacana tersebut.

Ketua PGIN Provinsi Banten, Deni Subhani menyatakan, kebijakan mengimpor guru merupakan bentuk keputusasaan pemerintah dalam melatih dan memberdayakan guru. Menurut dia, pemerintah tidak percaya terhadap guru lokal yang masih profesional dan berkualitas.

“Padahal baru beberapa bulan lalu Kemendikbud mengirim ribuan guru ke luar negeri, untuk belajar dan kuliah singkat. Belajar kepada guru-guru di luar negeri, untuk meningkatkan kompetensi. Ini yang mesti terus dilakukan, bukan malah berniat mengimpor guru,” kata Deni, kepada faktabanten. Sabtu (18/5/2019).

Deni menjelaskan, guru-guru yang baru pulang belajar dari luar negeri inilah yang seharusnya melatih guru dan mentransfer ilmunya kepada para guru di dalam negeri.

“Ini yang mesti dilakukan bukannya mengimpor guru,” katanya.

Deni mempertanyakan maksud pernyataan Menteri koordinator bidang pembangunan manusia dan kebudayaan Puan Maharani yang ingin impor guru.

“Jika benar demikian berarti pemerintah tidak mampu dan gagal dalam melatih guru sekaligus tidak percaya terhadap guru Indonesia,” ujar Deni.

Deni menambahkan, terkait keresahan guru, ibu menteri perlu memaparkan secara detail rencana impor guru tersebut. Sebab saya khawatir rencana ini akan menimbulkan keresahan para guru dan menyebabkan turunnya motivasi mereka dalam mengajar.

“Saat ini jumlah guru sudah tererlalu banyak apabila impor guru benar-benar terjadi, maka akan berbahaya bagi kesempatan dan kelangsungan guru di tanah air, karena perannya nanti akan diganti guru impor,” pungkasnya. (*/sandi)

Honda