SERANG – Dua mantan Kepala Desa di Kabupaten Serang diduga telah menyelewengkan alokasi dana desa (ADD) dan telah diperiksa Inspektorat Kabupaten Serang.
Dua mantan Kepala Desa tersebut yakni mantan Kepala Desa Tamiang Kecamatan Gunungsari pada masa jabatannya di tahun 2015, dan Kepala Desa Binangun Kecamatan Waringinkurung di tahun 2016.
Baca Juga : Baru Dibangun dari Dana Desa, Gorong-gorong di Desa Jagabaya-Lebak Sudah Amblas
Dijelaskan Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Rudi Suhartanto, kedua tersangka yang terjerat kasus tersebut kini sedang dalam proses pemeriksaan pihak berwajib.
“Ya sebetulnya untuk yang bersangkutan sudah diperiksa oleh Inspektorat, dan kini sudah sampai pada penyelidikan oleh unsur pihak kepolisian Polresta Kota Serang,” katanya saat ditemui di Kantor Dinas PMD, Jumat (25/8/17).
Rudi juga menjelaskan selain diperiksa, kedua mantan Kades tersebut harus segera merampungkan laporan keuangan desa, agar tidak ada ketersendatan dalam penyaluran Dana Desa di tahun selanjutnya.
“Peraturan Pemerintah No.8 tahun 2016 itu sudah jelas disebutkan, bagi desa desa yang tidak mampu menyelesaikan tugas dalam pelaporan pengelolaan alokasi keuangan dana desanya dapat ditunda oleh Pemda hingga permasalahan laporan keuangan dana desa tersebut diselesaikan,” tuturnya.
Meski demikian, Rudi mengaku tidak mengetahui pasti jumlah alokasi dana yang diduga telah diselewengkan dan menjadi kerugian negara.
Rudi menambahkan dalam mekanisme permasalahan laporan alokasi keuangan tersebut, pemerintah pusat dapat menghentikan sementara untuk penyaluran dana desa bagi desa yang tak mampu menunaikan tugasnya.
“Apabila hingga dua tahun berturut turut permasalahan tersebut tidak selesai maka pemerintah pusat dapat menghentikan sementara penyaluran dana tersebut, tapi kalau desa itu sudah menyelesaikan laporan keuangan-nya, tahun berikutnya penyaluran dana desa akan kembali dicairkan oleh pihak Pemda,” tuturnya. (*)