SERANG – Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan, Perlindungan Perempuan dan Anak (DKBP3A) Kabupaten Serang mencatat dari 315 ribu pasangan usia subur (PUS) hanya ada 21 persen atau 66 ribu yang aktif mengikuti program keluarga berencana (KB).
Kepala DKBP3A Kabupaten Serang, Tarkul Wasyit mengatakan bahwa hingga tahun 2019 ini idealnya sebanyak 50 persen dari PUS sudah mengikuti program KB, namun pada kenyataannya hanya ada 21 persen saja yang aktif mengikuti program itu.
“Kalau yang sudah mengikuti program itu 70 persen. itu sudah masuk aspek pencapaian yang bagus, tapi kalau dari kualitas yang aktif hanya 21 persen saja,” katanya saat ditemui di kantornya, Kamis (4/7/2019).
Dia menjelaskan, ada beberapa faktor yang menyebabkan PUS tidak mau mengikuti program KB, diantaranya karena masih banyak yang menginginkan anak lebih dari dua dan tidak ingin menunda anak.
“Makanya yang menjadi sasaran kita itu yaitu ingin anak segera, tidak ingin punya anak lagi, dan ingin menunda anak, dan sasarannya kita mereka menggunakan MKJP, dengan demikian mereka dapat mengukur jarang lahir anak dari yang pertama ke yang kedua,” ujarnya.
Maka dari itu, kata Tarkul pihaknya terus berupaya agar masyarakat khususnya PUS mau mengikuti program KB, salah satu upayanya yaitu memberikan sosialisasi, dan mengikuti program-program dari OPD di Pemkab Serang atau dari instansi lainnya.
“Perlu didorong dan ditingkatkan, melalui beberapa momentum, terbaru ada TNI manunggal KB kesehatan, momentum itu dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan program KB dengan mengikuti MKJP,” terangnya.
Dia menuturkan, program KB merupakan program prioritas dari DKBP3A Kabupaten Serang untuk mengendalikan jumlah penduduk di Kabupaten Serang, dengan demikian dapat mengontrol dan tidak mempersulit orang tua dalam mengurusi keluarganya.
“Saya sudah bertugas empat bulan disini, dan Alhamdulillah semua aspek fungsi dari berbagai bidang dapat berjalan lancar, semoga ke depan untuk PUS dapat mengikuti program KB,” tuturnya. (*/Qih)