4 Hewan Ternak Terjangkit Virus PMK, Pemkab Serang Langsung Bentuk Satgas

DPRD Pandeglang Adhyaksa

SERANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang bergerak cepat dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Kewaspadaan dan Penanganan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak usai 4 hewan qurban dinyatakan positif terpapar PMK di Desa Sukamanah, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang.

Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Serang Zaldi Dhuhana mengatakan, jika pembentukan Satgas berasal dari Tim Unit Reaksi Cepat (URC) Distan, kecamatan hingga unsur TNI/Polri dalam penanganan wabah PMK yang mulai masuk di Kabupaten Serang.

“Kita akan bekerja sampai Idhul Adha kalau penyebaran tidak meluas, tapi kalau masiv penularannya bisa sampai selesai,” kata Zaldi, Selasa (24/5).

Zaldi menjelaskan, dengan mempercepat membentuk Satgas Kewaspadaan Pengendalian PMK di Kabupaten lantaran saat ini sudah ada empat (4) hewan yang terpapar PMK di Desa Sukamanah, Kecamatan Baros. Ke empat hewan untuk qurban tersebut tiga di antaranya sapi dan satu kerbau.

“Yang bergejala awal ada 2 lepuh-lepuh dan sariawan, tapi yang diambil sampel ada 4, 3 sapi dari Subang, 1 kerbau dari Purwakarta semuanya positif PMK dari hasil uji lab Balai Veteriner Subang,” ungkap Zaldi.

Loading...

Guna mengantisipasi penyebarannya, tambah Zaldi, maka Satgas akan bekerja menyosialisasikan kepada masyarakat serta memantau masuknya hewan dari luar Banten.

Selain itu disampaikan Zaldi, jika Satgas juga akan menghentikan pengiriman hewan dari daerah yang masuk zona PMK meliputi, untuk hewan domba dari Garut, Tasik, Banjar, Sumedang, Subang dan sapi dari Rembang, untuk Jawa TImur Mojokerto, Lamongan, Gresik, Sidoarjo, untuk Lampung Tulang Bawang dan dari Aceh.

“Yang pasti hewan dari daerah kalau masuk pun harus ada SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan),”tegas Zaldi.

Sementara itu, Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa mengatakan, dengan terjadinya kasus empat hewan di Kecamatan Baros tentunya harus mengambil langkah-langkah prefentif, termasuk langkah-langkah akuratif bagaimana agar wabah ini tidak meluas dan tidak menyebar di Kabupaten Serang.

“Kita akan bentuk satgas, nanti diberikan pelatihan-pelatihan teknis kepada mereka (satgas) bagaimana upaya-upaya prefentif itu, satu diantaranya adalah memantau siklus-siklus perdagangan sapi kurban, kita periksa itu,” kata Pandji. (*/YS)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien