Mahasiswa Bojonegara dan Puloampel Kaji Maraknya Prostitusi Online

KPU Cilegon Coblos

SERANG – Menyikapi informasi maraknya prostitusi online yang sempat ramai menjadi perbincangan publik dan menyeret sederet artis ternama Ibukota, Ikatan Keluarga Mahasiswa Bojonegara Puloampel (IKMBP) Komisariat UIN SMH Banten menggelar Kajian Rutin di Kantor Desa Margagiri, Kp. Ragas Awuran, Desa Margasari, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, Minggu (20/1/2019).

Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan IKMBP Komisariat UIN SMH Banten, Eny Novalia mengatakan, persoalan tersebut menjadi tantangan baginya sebagai perempuan saat ini.

“Cukup berat kalau tidak dibekali dengan ilmu pengetahuan yang mumpuni, sebagai mahasiswa tentunya kami harus dapat memfilter arus globalisasi dan dunia yang serba digital ini agar tidak terjebak dengan yang namanya prostitusi online,” katanya.

“Dalam materi yang disampaikan oleh Anis Fasila menjelaskan, apa tantangan kita sebagai perempuan, bagaimana cara menghindari, memang sudah semakin menantang kiranya kita semua harus terus membentengi diri,” tambahnya.

Dengan mengawali kajian berjumlah 10 orang ini, ke depan pihaknya akan terus melakukan kajian yang nantinya disosialisasikan kepada masyarakat luas di wilayah Kecamatan Bojonegara dan Puloampel. Dimana sasaran ke depan tidak hanya mahasiswa namun semua generasi muda akan diajak berdiskusi melalui sosialisasi serta bekerjasama dengan pemerintah setempat bidang pemberdayaan perempuan.

“Mahasiswa harus bisa menjadi pelopor dan bisa memberikan arahan kepada masyarakat khususnya remaja agar terhindar dari dampak prostitusi tersebut. Kami berharap terhadap generasi muda untuk bijak dalam menggunakan media sosial agar terhindar dari perbuatan negatif, hapus konten yang berbau pornografi, gunakan media sosial secara bermanfaat semoga yang sudah terjadi menjadi pelajaran bersama untuk menjadi lebih baik,” harapnya.

Sementara itu, mahasiswi UIN SMH Banten semester 3, Strata 2 (S2) jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Anis Fasilah yang hadir sebagai pemateri dengan keprihatinan menurutnya generasi muda saat ini harus perlu dibimbing. Ia juga berharap, kajian seperti ini rutin dilaksanakan.

“Semoga kajian berikut banyak yang hadir, kita akan lebih sering mengadakan kajian kedepannya karena kajian juga adalah literasi selain menulis buku. Sasaran dari kegiatan ini memang generasi muda karena kemungkinan penggunaan dampak lebih besar adalah generasi muda, semoga apa yang kita perbuat meski sedikit ini bisa bermanfaat banyak untuk kalangan generasi muda di Bojonegara dan Puloampel ini,” tandasnya. (*/Ilung)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien