Rayakan HUT RI, Komunitas Pemancing Wong Pesisir Eksplorasi Perairan Bojonegara

Bawaslu Cilegon Stop Politik Uang

SERANG – Untuk bisa menghayati kekayaan alam yang dimiliki Indonesia sebagai negara maritim di moment HUT yang Ke-73, Komunitas Pemancing ‘Wong Pesisir’ asal Kota Cilegon coba mengeksplorasi potensi perairan Teluk Banten, Sabtu (18/8/2018).

Dengan mengajak serta faktabanten.co.id, Komunitas Pemancing ini berangkat pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB dari salah satu pangkalan nelayan di kawasan Bojonegara dengan menggunakan jasa perahu.

“Dalam rangka mensyukuri Hari Kemerdekaan Indonesia kita ingin bisa menghayati kekayaan laut negeri ini. Kita juga sebagai orang Banten yang memiliki banyak pesisir punya hak untuk menikmatinya, jangan hanya kapal-kapal besar punya pemilik modal besar saja,” kata Ketua Komunitas Wong Pesisir, Rizal.

Menurutnya, karena semakin banyaknya kawasan pesisir di Kota Cilegon dan Kabupaten Serang yang direklamasi dan berdiri pabrik- pabrik, komunitasnya semakin sulit untuk mancing pinggiran. Sehingga kini lebih sering mancing ke tengah laut.

Komunitas Pemancing mensyukuri hasil tangkapan ikannya / Dok

Advert

“Awalnya dulu kita mancing pinggiran, tapi karena sudah banyak spot pinggiran yang ketutup pabrik-pabrik dan dermaga, hasil juga sering zong, kita jadi sering mancing nengah walaupun harus kelaur biaya lebih untuk piranti pancing dan jasa sewa perahu. Ada beberapa teknik mancing tengah selain dasaran, ada ngoncer, jiging dan popping, tergantung kondisi spot,” terangnya.

Dan menariknya, dalam komunitas ini mempunyai aturan kepada semua anggotanya yang diwajibkan tidak membuang sampah di tengah laut, sampah yang dibawa dikumpulkan di suatu wadah kresek untuk dibuang di darat.

KPU Cilegon Coblos

Komunitas ini juga mengajak para pemancing lainnya untuk bersama-sama menjaga laut.

“Kita miris di tengah laut banyak sampah kumambang. Makanya kita dan pemancing pasti bawa sampah, sudah selayaknya kita para pemancing tidak ikut mengotori laut ini agar habibat ikan juga bisa terjaga,” himbaunya.

Tedapat beberapa spot mancing yang menarik di perairan yang banyak memiliki kisah historis perjuangan para pahlawan dalam melawan kolonial Belanda dulu. Diantaranya ‘Kapal Karam’, spot yang terdapat beberapa kapal perang Belanda yang karam di dasar laut dan menjadi rumpon ikan.

“Kalau mau dapat ikan besar spot Kapal Karam, kata orangtua dulu disitu ada kapal perang Belanda. Ada juga spot Karang Tengah, Pelampung dan bagan-bagan,” kata pemilik perahu yang disewa komunitas Wong Pesisir, Busro.

“Ya makin banyak pemancing yang minta di anter ke tengah laut, katanya sih mancing pinggiran sudah sulit karena banyak pabrik dan dermaga. Emang betul, pangkalan nelayan kita saja sudah berapa kali direlokasi,” tandasnya.

Dan sampai pukul 11.30 WIB saja, kami sudah lumayan mendapatkan puluhan ikan tangkapan dengan rata-rata berukuran sedang. Sebagian akan dimasak pindang kuning di atas perahu, dan sisanya untuk dibawa pulang ke rumah.

Nah, bagi para angler atau pemancing yang ingin mencoba sensasi tarikan ikan di perairan Bojonegara atau Teluk Banten, tidak ada salahnya untuk mencobanya. Tapi ingat, jangan buang sampah ke laut ya!?. (*/Ilung)

[socialpoll id=”2513964″]

PUPR Banten Infografis
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien