SERANG – Para aktivis yang tergabung dalam Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Banten memberikan pernyataan sikapnya terkait statemen dari Ketua DPD Partai Gerindra Banten, Desmond J Mahesa, yang beberapa waktu lalu menuding Amien Rais sebagai pecundang, karena telah mengamandemen UUD pasca reformasi.
Menurut Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Banten, Suparta Kurniawan, ucapan Ketua DPD Partai Gerindra Banten tersebut tidak memberikan contoh positif dan akan berpotensi membuat kegaduhan baru antar anak bangsa.
“Jadi, pernyataan yang disampaikan Desmond terkait Amien Rais sebagai pecundang reformasi tidaklah tepat dan keliru serta penuh rasa kebencian,” ungkap Suparta, dalam siaran persnya kepada Fakta Banten, Rabu (9/5/2018).
Dikatakan Suparta, pernyataan Desmond selaku wakil rakyat dan elit politik dari Partai Gerindra harus menjadi perhatian serius oleh internal partai.
“Politik itu mempersatukan arah bangsa untuk lebih maju, bukan memecah belah satu dengan lainnya,” ujarnya.
Advert
Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Banten, M Asep Rahmatullah, juga menyikapi pernyataan anggota DPR RI tersebut, yang dinilainya sangat melukai hati warga Muhammadiyah.
Asep menekankan agar para elit politik untuk menjaga setiap ucapannya dan menghindari potensi-potensi yang bisa memecah belah.
“Kita mendorong kepada para elit politik untuk menanamkan nilai-nilai akhlak baik dalam kehidupan berpolitik dan mengajak semua komponen elit politik untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” tegas Asep.
Terkait tudingan Desmond tersebut, para anak-anak muda Muhammadiyah Banten ini mendesak kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, agar segera mengevaluasi Desmond J Mahesa dari jabatannya di Banten.
AMM juga mendesak kepada Desmond untuk meminta maaf kepada warga Muhammadiyah secara terbuka.
“Kita minta agar Desmond meminta maaf kepada warga Muhammadiyah atas tudingannya kepada sosok Amien Rais,” tegas Suparta. (*/Ndol)
