CILEGON – Ironis, Nenek Tri (52) warga Lingkungan Baru RT 02 RW 04, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, kondisinya sangat memperihatinkan dengan penyakit stroke menahun yang dideritanya.
Kehidupan yang mengenaskan dengan tinggal menetap di rumah gubuk yang berlokasi di tengah kebun, Nenek Tri yang lansia ini hidup bersama dengan suaminya yang hanya bekerja serabutan.
Kondisi ini tentu butuh bantuan dan uluran tangan dari para dermawan dan pemerintah. Sebab selama ini, untuk hidup keseharian, pasangan lansia ini dibantu dari belas kasihan warga sekitar.
Rumah yang dihuni mereka terkategori sangat tidak layak, karena hanya terbuat dari sisa kayu dan dilapisi terpal saja. Apalagi pasca musibah banjir Merak beberapa hari yang lalu, kondisi rumah yang mereka tempati makin memprihatinkan.
Menurut keterangan dari Nuri tetangga korban, Nenek Tri sudah mendapat bantuan dari Puskesmas Pulomerak akan tetapi yang dibutuhkan dari Nenek Tri bukan hanya pengobatan, melainkan juga tempat tinggal yang layak dan makan untuk kehidupan sehari-hari.
“Kalau untuk kesehatanya sudah diobati oleh Puskesmas Pulomerak tapi kan yang dibutuhkan oleh Lansia itu bukan sebatas pengobatan tapi tempat tinggal yang layak dan makanan yang baik,” ujar Nuri bercerita kepada Fakta Banten, Selasa(28/2).
Lurah Tidak Tahu dan Menduga Warga Liar
Sementara saat dikonfirmasi melalui telepon genggamnya, Lurah Tamansari Tb Edi Sugara mengaku tidak tahu jika ada warganya yang bernama Nenek Tri yang tengah menderita lumpuh menahun dan tinggal di gubuk yang tidak layak.
“Oh, kalau masalah Nenek itu saya tidak tahu, mungkin itu warga liar yang tinggal di Kebun, soalnya setelah saya menghubungi ketua RT setempat RT nya pun tidak mengakui kalau Nenek Tri itu tinggal di situ,” ujarnya. (*)
Penulis: Adam RT.