Plesir Murah di Lebak Selatan, Curug Dengdek Bisa Jadi Solusi

Lazisku

LEBAK – Hampir 2 jam kami menyusuri jalan semi mantap dari ibu kota Kabupaten Lebak, Rangkasbitung, dengan sepeda motor keluaran pabrikan Jepang yang saya kendarai bersama rekan sesama jurnalis.

Tujuan kami akhir pekan ini akan mengeksplor keindahannya Pantai Sawarna di bagian Selatan Provinsi Banten.

Perjalanan baru setengahnya, tubuh yang digeber sejauh hampir 40 KM ini pun mulai meminta istirahat, laju sepeda motor akhirnya kami kurangi berharap ada warung kopi untuk kami mampir sejenak sebelum melanjutkan perjalanan menuju Sawarna.

Ks

Disela istirahat, beberapa warga mengajak berbincang dan menanyakan tujuan perjalanan kami, dengan ramah beberapa muda-mudi yang juga ikut nimbrung bercerita tentang salah satu keindahan air terjun atau curug orang sekitar menyebutnya di wilayah tersebut.

Tubuh yang lelah inipun akhirnya dibuat penasaran dan ingin tahu lebih banyak tentang keindahan curug atau air terjun tersebut.

Masih jam 12.45 siang, karena penasaran dan melihat agenda perjalanan yang sudah dekat, akhirnya kami melenceng dan memutuskan untuk sebentar singgah ke air terjun tersebut, tak jauh dari lokasi tempat kami istirahat kami sudah tiba di air terjun bernama Curug Dengdek.

Air terjun yang terletak di Desa Kadujajar Kecamatan Malingping tersebut ternyata memiliki suasana yang menakjubkan, lingkungan yang asri dan kontur bebatuannya merangsang kami untuk berlama-lama singgah di tempat itu.

Tak salah kami menyimpang ke tempat ini, bukan saja karena kealamiannya, retribusi masuk yang lumayan terjangkau juga tidak membuat kantong kami kempes.

dprd pdg

Menurut pengelola kawasan tersebut, Curug Dengdek memang diperuntukkan sebagai alternatif wisata bagi masyarakat terutama kaum pas-pasan seperti kami.

“Dalam rangka acara liburan keluarga, kantor bahkan sekolah. Curug Dengdek ini patut menjadi tujuan wisata untuk melepas penat,” ujar Muhamad Zaeni pengelola wisata tersebut.

Tempat tersebut juga lumayan tertata dan cukup bagi pengunjung terutama yang sudah keluarga, masih menurut pengelola curug tersebut dikelola secara swadaya oleh masyarakat dan pihak desa.

“Selama ini masyarakat setempat dan pemerintahan Desa Kadujajar selalu mengembangkan lokasi tersebut demi menciptakan kenyamanan dan keamanan, sehingga pengunjung dapat puas menikmati liburannya dengan nyaman dan aman,” tutur Zaeni.

Tak lama kami berbincang dengan pengelola, riak air terjun dan bias air pun menggoda untuk berenang.

Setelah menanggalkan pakaian, tubuh ini langsung dihempaskan ke kolam air dibawah air terjun, segar rasanya rasa lelah sisa perjalanan pun seakan luntur bersama air.

Hampir satu jam kami bermain air dan mengabadikan momen, namun tujuan utama ke Pantai Sawarna juga tidak bisa ditinggalkan.

Meski masih ingin berlama-lama di curug tapi perjalanan masih jauh, akhirnya perjalan plesir kami kembali lanjutkan. (*/Sandi)

Kpu
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien