Warga Keluhkan Cilegon Jadi “Kota Banci dan Pengemis”

Dprd

CILEGON – Keberadaan banyaknya gelandangan, pengemis dan banci (waria) di banyak titik keramaian Kota Cilegon dinilai makin parah. Hal ini dikeluhkan oleh warga yang sedang menikmati waktu santai untuk nongkrong dan ngopi di malam hari.

Seperti yang dikeluhkan oleh Kurniadi. Warga Krenceng, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Citangkil ini, mengaku harus menyiapkan uang receh yang tidak sedikit saat nongkrong di titik keramain. Keasyikannya untuk melepas lelah setelah seharian bekerja dengan duduk santai di salah satu cafe di kawasan Bundaran Perumnas harus terusik ketika ada pengamen banci yang iseng mencoleknya.

“Kalau ada mah kita kasih, tapi kalau bentar-bentar pengemis datang receh juga harus banyak. Gak dikasih juga gimana, kebanyakan anak kecil yang minta harus siapin receh yang banyak. Tapi yang buat saya keki mah bencong ini, bukan cuma satu, dua. Joged-joged pake nyolek lagi,” keluh warga kepada Fakta Banten, Sabtu (22/2/2020) malam.

Dia menilai kemajuan Kota Cilegon berimbas pada hal-hal negatif, selayaknya pemerintah bekerja lebih serius untuk mengantisipasi.

“Ini gimana sih kinerja dinas terkait. Kok tak diperhatikan makin banyak aja. Bisa jadi Cilegon ini jadi kota bencong kalau terus dibiarkan,” imbuhnya.

Sankyu rsud mtq
Dede pcm hut

Keluhan juga diutarakan Didi, warga Tangerang yang sengaja istirahat untuk nongkrong melepas lelah di salah satu kedai di belakang Gedung DPRD Cilegon. Dia sengaja mampir setelah capek berkendara untuk liburan menuju kawasan wisata Anyer.

“Iya ini di Cilegon banyak amat ya anak-anak kecil yang minta-minta gitu bang. Miris aja, harusnya kan anak-anak ini dibina oleh Dinsos. Kalau yang ngamen sih kita masih maklumi mereka punya karya seni, kalau banyak gini ya harus siapin receh juga,” ungkapnya.

Selain di Bundaran Perumnas dan kedai kaki lima di belakang Gedung DPRD Cilegon, dari penelusuran wartawan di beberapa titik keramaian, memang benar adanya soal maraknya gelandangan dan pengemis di Kota Baja ini.

Bagi masyarakat Cilegon yang ingin nongkrong santai untuk minum kopi, jus atau jahe di cafe atau kedai di kawasan Jalan KH. Wasyid, Alun-alun, beberapa Taman Kota dan lainnya sepertinya harus menyiapkan uang receh yang tak sedikit.

Sementara itu, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Cilegon sendiri belum bisa dikonfirmasi terkait upaya pembinaan kepada para gelandangan atau pengemis dan bencong yang sudah sangat dikeluhkan oleh warga tersebut. Terlebih Dinsos Cilegon ini sebenarnya sudah memiliki sarana pembinaan atau panti rehabilitasi yang berlokasi di Cikerai, lalu bagaimana pelaksanaanya?(*/Ilung)

Bank bnten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien