CILEGON – Gerakan Rakyat Cilegon atau GRC menyayangkan lambatnya rotasi mutasi pejabat eselon lll dan lV di pemerintahan Kota Cilegon, GRC menyebut hal itu jelas akan mengganggu stabilitas kinerja pejabat terkait.
Kabar rotasi mutasi tersebut tentunya masih menjadi perbincangan hangat dan ditunggu-tunggu oleh pejabat di lingkungan Kecamatan ataupun Kelurahan.
Informasi yang dihimpun Fakta Banten, bongkar pasang pejabat eselon III dan IV tersebut akan dilakukan secara besar-besaran, dan diketahui Pemkot Cilegon telah mengumumkan 3 besar nama calon 6 kepala OPD.
“Hal ini tentunya akan mengganggu stabilitas kinerja dikalangan pejabat Kepala Dinas maupun Camat dan Lurah, pasti mereka menanti dan akan bekerja dengan kebingungan, mau ekstra kerja nanti malah dikira cari muka, pas kerja ekstra terus tiba-tiba dipindah, kan enggak fokus,” kata Dewan Penasehat GRC, Dwi Qory kepada Fakta Banten, Senin, (14/2/2022).
Kata Kang Qory sarapan akrabnya, rotasi, mutasi dan promosi jabatan ini sudah jauh tertinggal dan hal tersebut dianggapnya sebagai bentuk ketidaksiapan Pemkot Cilegon dalam pembenahan birokrasi.
“Terkesan seperti ada syahwat kekuasaan di gelanggang pemangku kebijakan, bagaimana akan membangun Kota Cilegon sementara rotasi mutasi saja syarat dengan kepentingan,” tegasnya.
“Ya jelas semua seperti tanpa kejelasan, Yang seharusnya sudah fokus ke penyerapan anggaran dan hal lain yang lebih penting malah masih berkutat dengan PR rotasi mutasi, jelas kualitasnya akan tertinggal jauh,” imbuhnya.
Meski demikian, Dwi Qory meminta kepada pejabat pemangku kebijakan agar bergerak serempak dan menghindari keegoisan individu apalagi kepentingan partai.
“Ayo lah, ini ada apa di internal, sampai sejauh ini belum ada kejelasan, bukannya masih banyak PR yang harus segera diselesaikan, maka perangkatnya juga harus lengkap dan jelas dulu kalau PR-nya mau selesai, bukan hanya pejabat yang menunggu, masyarakat juga menanti kinerja nyata dari Walikota dan Wakil Walikota yang akan genap satu tahun ini,” pungkasnya. (*/Ihsan)
