Dindikbud Cilegon Komitmen Dorong Penerapan Sekolah Rujukan Google
CILEGON – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Cilegon berkomitmen mendorong penerapan transformasi digital di lingkungan pendidikan dengan menggencarkan program Sekolah Rujukan Google (SRG) di setiap kecamatan.
Salah satu langkah konkret saat ini telah ditunjukan oleh SMPN 5 Cilegon sebagai sekolah satu-satu percontohan di Banten.
Kepala Dinas Dindikbud Cilegon, Heni Anita Susila menyampaikan, keberadaan SMPN 5 sebagai sekolah rujukan Google memberikan dampak positif terhadap peningkatan literasi dan efektivitas pembelajaran berbasis digital.
“SMPN 5 dijadikan percontohan, dan nanti mungkin juga akan menjadi pusat transfer ilmu ke sekolah-sekolah lainnya. Kami telah melakukan pembinaan khusus di SMPN 5, dan kami berkomitmen bahwa Cilegon akan memiliki satu sekolah kandidat rujukan Google di setiap kecamatan,” ujar Heni, Jum’at (9/5/2025).
Menurutnya, Dindikbud Cilegon saat ini tengah merancang program yang menargetkan setiap kecamatan memiliki minimal satu sekolah yang menjadi kandidat sekolah rujukan Google.
Dalam pelaksanaannya, Dindikbud akan berperan sebagai pembina, pendamping, serta pengarah dalam proses transformasi digital di sekolah-sekolah tersebut.
“Manfaatnya sangat besar, seluruh kegiatan sekolah kini sudah terintegrasi secara digital, termasuk sistem pembelajaran dan administrasi sekolah,” jelasnya.
SMPN 5 Cilegon, kata Heni, sebagai pilot project, yang tercatat mengalami peningkatan dalam aspek literasi dan pemanfaatan teknologi.
Mulai dari presensi, pembelajaran, hingga penggunaan berbagai aplikasi penunjang kegiatan sekolah telah dilakukan secara digital.
“Sekolah rujukan Google telah memberikan dampak baik, tidak hanya pada sistem pengajaran tetapi juga pada hasil capaian belajar siswa, termasuk dalam pelaporan seperti rapor digital,” tambahnya.
Ia berharap, melalui program ini, akan tercipta ekosistem pendidikan digital yang merata di seluruh wilayah Kota Cilegon dan mendukung penguatan literasi digital di kalangan peserta didik dan tenaga pendidik.
“Ini adalah bagian dari upaya literasi dan transformasi digital yang berkelanjutan,” pungkasnya.(*/Nandi)