Minim Penjagaan Pol PP, Alun-alun Kota Cilegon Jadi Tempat Maksiat?

DPRD Pandeglang Adhyaksa

CILEGON – Alun-alun Kota Cilegon yang baru diresmikan beberapa waktu lalu tersebut kini menjadi salah satu pusat keramaian baru di Kota Baja ini.

Setiap malam banyak masyarakat baik itu dari dalam maupun luar Kota Cilegon memenuhi Alun-alun yang baru diresmikan April 2018 tersebut.

Namun sayangnya ada saja warga yang justru memanfaatkan fasilitas umum ini menjadi sarana maksiat. Seperti dikatakan oleh Mashuri, warga asal Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, yang mengaku sangat resah melihat banyaknya muda-mudi yang berpacaran di sekitaran Alun-alun Cilegon.

“Alun-alun Kota Cilegon yang seharusnya dijadikan tempat positif malah dijadikan oleh segelintir oknum yang berbuat hal negatif,” ujar Mashuri kepada Fakta Banten, Selasa (22/5/2018).

Ia melanjutkan, tidak adanya pengawasan dari pihak yang berwenang seperti Satpol PP, menjadikan kemaksiatan di lokasi itu terus berlanjut, bahkan menjadi hal yang lumrah.

Loading...

“Tidak adanya pantauan dari pihak terkait, dengan enaknya muda mudi berpacaran melebihi batas sehingga fasilitas yang seharusnya digunakan untuk melepas lelah atau bermain, Alun-alun Cilegon dijadikan tempat negatif,” lanjutnya.

Mashuri juga berharap agar pemerintah turut andil dalam merawat serta mengawasi fasilitas yang telah dibangun. Jika sudah ada tindakan tegas dari pemerintah, masyarakat pun akan ikut mengawasi dengan sendirinya.

“Pemerintah bukan hanya menciptakan sarana dan prasarana untuk masyarakatnya. Tetapi yang lebih penting adalah perawatan dan pengawasan yang berjenjang sehingga tidak disalahgunakan oleh oknum untuk berbuat hal-hal yang negatif,” tegas aktivis HMI Cilegon ini.

Hal senada disampaikan oleh Wahyudi, warga Grogol yang juga melihat kejadian tersebut. Ia sangat menyayangkan dengan adanya kejadian yang tidak pantas dilakukan muda mudi di Alun-alun Kota Cilegon yang merupakan tempat umum dan seharusnya dipergunakan untuk hal-hal positif.

“Sangat disayangkan sekali Alun-alun Cilegon digunakan untuk tempat perilaku buruk seperti itu. saya menegaskan kepada pemerintah agar dapat lebih memperbanyak lagi petugas yang berjaga, karena fasilitas yang telah pemerintah berikan harus dapat bermanfaat sebaik mungkin bagi masyarakat Cilegon tanpa merusak moral anak muda Cilegon,” tegas Wahyudi. (*/Tolet)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien