Pesta Literasi Kota Cilegon, Kadis DPK Bedah Buku Ismat Ketjil

Dprd

 

CILEGON – Dalam rangka Pesta Literasi Kota Cilegon, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Cilegon menyelenggarakan bedah buku yang menarik perhatian banyak pengunjung Cilegon Center Mall (CCM) pada Minggu (24/9/2023).

Buku yang menjadi pusat perhatian dalam acara tersebut adalah “Ismat Ketjil,” karya Ismatullah Syihabbudin, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Cilegon.

Dalam sesi bedah buku “Ismat Ketjil,” Ismatullah berbicara tentang keinginannya untuk menyajikan sejarah Kota Cilegon melalui tulisan. Buku ini membahas periode waktu dari tahun 1965 hingga 1975 dan menciptakan narasi mengenai perkembangan kota itu selama periode tersebut.

Ismatullah menekankan bahwa bukunya adalah bentuk memori pribadi yang dia harapkan dapat menjadi bacaan wajib bagi warga Kota Cilegon.

Sankyu rsud mtq

Menurut Ismatullah, terdapat kurangnya literatur atau buku yang menggambarkan sejarah Kota Cilegon masa lalu. Dengan menulis “Ismat Ketjil,” dia berharap dapat secara bertahap menciptakan catatan sejarah yang lengkap tentang kota tersebut.

“Ini adalah langkah awal untuk menceritakan bagaimana Kota Cilegon mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu,” kata Ismat saat diwawancarai awak media

Dede pcm hut

Saat membedah bukunya, Ismatullah mengingatkan pembaca tentang kondisi Kota Cilegon di masa lalu. Dia menjelaskan bahwa pada tahun 1970-an, hanya ada satu jalan aspal utama yang menghubungkan timur dan barat kota.

“Jalan-jalan utara-selatan, seperti dari Bojonegara ke Cibeber, belum memiliki aspal. Sedangkan kondisi infrastruktur dan perkembangan kota telah berkembang pesat saat ini,” ujarnya.

Ismatullah juga menyoroti transformasi Kota Cilegon dari kota agraris menjadi kota industri. Dia menunjukkan bahwa kehadiran PT KS pada tahun 1975 mengubah status kota tersebut menjadi pusat industri.

“Kehadiran KS memicu masuknya investasi, perkembangan infrastruktur, dan kemajuan dalam berbagai sektor,” jelasnya.

Selain itu, dalam bukunya, Ismatullah memperkenalkan bahasa bebasan atau bahasa sehari-hari yang digunakan oleh masyarakat Kota Cilegon pada masa tersebut.

“Saya ciptakan buku Ini juga adalah upaya untuk melestarikan bahasa dan budaya lokal,” ujar Ismat.

Buku “Ismat Ketjil” menjadi salah satu bagian dari upaya Ismatullah untuk merawat sejarah Kota Cilegon dan menceritakan perjalanan perkembangannya hingga saat ini.

Kehadiran buku ini di Pesta Literasi Kota Cilegon menjadi pengingat penting akan sejarah kota dan bagaimana peran literatur dapat memperkaya pemahaman kita tentang masa lalu. (*/Hery)

Bank bnten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien