Ponpes Nurut Ta’lim Bersama LSM BMPP Semarakkan Haflah dan Tilawatil Qur’an

Ks ramadhan

CILEGON – Pondok Pesantren (Ponpes) Nurut Ta’lim Link Kedung Kelurahan Gedong Dalem Kecamatan Jombang Kota Cilegon, Jumat (5/5/2017) siang kemarin, menggelar kegiatan Haflah dan Nuzulul Tilawatil Qur’an.

Pimpinan Ponpes Ahmad Nasrullah Bin KH Romli Marzuki, mengatakan, selain mengadakan serangkaian kegiatan tersebut, pihaknya juga menggelar acara puncak yang dirangkaikan dengan pawai (konvoi) bersama para santri yang juga melibatkan masyarakat sekitar Ponpes.

Rute pawai sendiri mulai dari Ponpes Nurut Ta’lim Link. Kedung memasuki Jalan Raya Purwakarta lewat Sumampir, hingga finish kembali di Ponpes Nurut Ta’lim.

Ditambahkannya, Ponpes Nurut Ta’lim ini, setiap tahun rutin menggelar kegiatan Haflah dan Nuzulul Qur’an sekaligus dirangkaikan dengan acara pawai.

Khusus kegiatan bagi para santri dan masyarakat sekitar ini selalu mendapatkan dukungan dari tokoh masyarakat Kedung yang juga Ketua LSM BMPP Deni Juweni.

Perayaan kali ini merupakan ucapan syukur atas suksesnya kegiatan khataman Al-Quran yang memang sudah menjadi agenda rutin tahunan.

Sedangkan santri yang terbanyak mengkhatamkan Al-Qur’an, dalam kegiatan itu akan diberikan penghargaan.

“Penghargaan ini diberikan karena beberapa santri ada yang khatam lebih dari beberapa kali bahkan satu kali. Alhamdulillah ada 11 orang santri yang berhasil mengkhatamkan Al-Quran sampai 30 juz, dalam rentang waktu sekian hari dan juga hafal membaca kitab klasik seperti kitab kuning dan kitab gundul sebanyak 4 orang santri,” ujar Ahmad Nasrullah.

Sekda ramadhan

Pengasuh Ponpes menegaskan sistem pendidikan yang dijalankan di lembaganya adalah konsep salafi atau “Sorogan” yang hingga kini tetap menjadi lembaga pendidikan informal.

“Walau ilmu kitab-kitab klasik kurang diminati, namun Ponpes Nurut Ta’lim akan tetap mempertahankan sistem salafi atau disebut sistem sorogan,” terang Ahmad Nasrullah.

Diakuinya, untuk para santri Ponpes tidak terpengaruh dengan kurikulum yang selama ini terkesan agak tertinggal, yakni seperti membaca kitab kecil dalam istilah dalam pondok pesantren dinamakan Jurumiyah dan Alfiyah yang belajar membaca dan menghafal kitab kuning dan kitab gundul.

Setiap harinya, kegiatan para santri di Ponpes Nurut Ta’lim ini selalu diisi dengan belajar kitab-kitab klasik, tadarus Al-Qur’an sampai mengkhatamkan Al-Qur’an.

“Hari ini kitab yang kita kaji adalah kitab Jumuriyah dan kitab Alfiyah. Walaupun kita dikucilkan atau seperti di anak buangkan pasalnya tak ber ijazah lantaran ala sistem salafi, tapi inshaAllah dan alhamdulillah semoga dari kualitas santri kita ilmu-ilmu ke-Islaman ini bisa kami pertahankan,” imbuhnya.

Sementara Deni Juweni alias Kang Jen, tokoh masyarakat Kedung yang juga Ketua DPP LSM BMPP Cilegon Banten menuturkan bahwa pihaknya merasa bangga terhadap Ponpes Nurut Ta’lim yang telah mempertahankan tradisi ke-Islaman selama ini.

Kang Jen juga mengucap syukur selalu dilibatkan sebagai mitra, dan LSM yang dipimpinnya selama ini jadi bagian yang dipercaya oleh masyarakat.

“BMPP sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat inshaAllah akan selalu berperan aktif serta peduli dalam hal kegiatan yang positif seperti ini,” tegas Kang Jen.

“Kepedulian kami ini bukan semata-mata mencari pencitraan dan lain sebagainya. Mudah-mudahan kepedulian kami terhadap masyarakat dan khususnya dalam kegiatan ponpes ini diberikan keberkahan oleh Allah SWT,” pungkas Kang Jen. (*)

Dprd