Proyeksi PAD dan Belanja Kota Cilegon Turun di KUA/PPAS 2025

 

CILEGON – Masih rendahnya Serapan anggaran dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Semester I tahun 2024 membuat Pemerintah Kota Cilegon akan bersikap realistis.

Menurut Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Cilegon Dana Sujaksani mengaku, pendapatan baru mencapai 42 persen dari total Pendapatan Daerah termasuk transfer dan bagi hasil.

Sedangkan pendapatan asli daerah (PAD) sendiri baru mencapai 27%. Sedangkan dari sektor pajak yang masuk 23% dan retribusi baru 25%. Sementara untuk realisasi serapan belanja daerah baru mencapai 36 persen dari total belanja Daerah TA 2024.

“Total belanja di angka 36,99%. Anggaran ini masih berjalan karena kita masih ada yang di Barjas ada yang masih di OPD, lelang dan sebagainya gitu.” akunya beberapa waktu yang lalu.

Berdasarkan data paparan materi Rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun anggaran 2025, jumlah pendapatan daerah dalam APBD murni 2024 diproyeksikan sebesar Rp 2,35 triliun yang terdiri dari PAD Rp 1,26 triliun dan pendapatan transfer Rp 1,09 triliun.

Imbasnya, jumlah pendapatan menurun pada target 2025 RPJMD dari APBD murni 2024 sebesar Rp2,57 miliar. Jumlah pendapatan juga menurun sebesar Rp204 miliar pada RKPD 2025 dari target APBD murni 2024.

Pemkot Cilegon memasang proyeksi target yang lebih realistis pada PAD di RPJMD 2025 yang sebesar Rp 934 miliar. Jumlah tersebut lebih kecil dari APBD murni yang sebesar Rp 1,26 triliun atau turun Rp 334 miliar. Proyeksi PAD juga menurun sebesar Rp 82 miliar pada APBD murni 2024 dari target RKPD 2025.

Lantik dprd

Kendati demikian, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mengklaim terus mengoptimalkan anggaran demi kepentingan masyarakat di tengah kondisi jumlah pendapatan dan PAD yang turun tahun 2024 dan target 2025.

“Kami berkomitmen untuk mengoptimalkan setiap aspek anggaran demi kepentingan masyarakat Cilegon,” katanya disela Rapat Paripurna DPRD Kota Cilegon dalam rangka Meratifikasi Nota Kesepakatan KUA-PPAS Tahun Anggaran (TA) 2025 dan Pemaparan Rancangan Perubahan KUA-PPAS TA 2024, kemarin.

Menurut Helldy, target pendapatan daerah TA 2025 diestimasikan mencapai Rp 2,16 triliun dengan belanja daerah direncanakan sebesar Rp 2,24 triliun.

Proyeksi penerimaan pembiayaan diperkirakan sebesar Rp 81,28 miliar, tanpa alokasi untuk pengeluaran pembiayaan.

Helldy juga mengklaim, perubahan tersebut bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam mencapai target pembangunan.

“Perubahan ini akan membantu kami lebih fokus pada pencapaian visi dan misi Kota Cilegon,” tutupnya.

Ditemui terpisah, Anggota Badan Anggaran DPRD Kota Cilegon Aam Amarulloh menilai turunnya PAD disebabkan kurang optimalnya penyerapan pajak daerah dan ogahnya BUMD Kota Baja menyetor ke Pemkot. Ia mengaku telah mendesak pihak Pemkot Cilegon agar PAD Kota Baja terus naik.

“Dari tawaran mereka (PAD Pemkot Cilegon-red) turun, nah kita ga terima kan kalau PAD malah turun kan gak bagus. Dimana-mana juga gak ada cerita turun, naik terus.” terangnya. (*/Ika)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien